Sabtu, 29 September 2018

Makalah Sumber Daya Alam


 


BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Alam pada prinsipnya mempunyai sifat diversitas atau beraneka ragam, namun tetap berada pada kondisi serasi dan seimbang. Semua sumber daya alam, baik biotik dan abiotik , yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam.
Hewan, tumbuhan dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati. Pemanfaatan sumber daya alam selayaknya diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Sejak 28 Mei 1968 wakil dari Swedia di PBB mulai mengangkat masalah lingkungan hidupm karena harus diakui bahwa emosi dan keserakaan manusia dalam mengejar hidup jika tidak diatur, bukan saja akan merusak lingkungan di negaranya sendiri, tetapi juga akan merusak lingkungan dinegara lain. Pelestarian lingkungan hidup pada masa sekarang ini banyak dipermasalahkan baik dari lembaga-lembaga yang bersifat resmi yang terkait denga lembaga pemerintahan maupun maupun yang tidak resmi (swasta). Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia adalah ditengah-tengah gejolak dunia yang tidak menentu, hal ini akan membawa pengaruh sangat besar dalam usaha pembangunan bangsa.
Diketahui bahwa pembangunan di Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya. Maksudnya pembangunan dalam bidang material dan spritual secara seimbang. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kepincangan antara pemenuhan kebutuhan fisik masyarakat dengan kebutuhan fisik yang merupakan unsur penentu tindakan seseorang dalam hidup bermasyarakat. Oleh karena itu salah satu bidang fisik material yang sangat berkaitan dengan psikis adalah tentang lingkungan hidup, yang mana didalamnya mencakup tanah, air, hutan dan udara yang kesemuanya itu berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Meningkatnya jumlah industri biasanya diikuti dengan meningkatnya pencemaran lingkungan hidup. Semakin maju ilmu dan teknologi, manusia semakin melengkapi dirinya dengan ilmu melestarikan lingkungan hidup. Di negara maju, selain orang berlomba-lomba dengan industrilisasi juga berlomba dengan upaya menyelamatkan lingkungan dari ancaman pencemaran. Di negara yang baru bangkit dalam industri, masalah pelestarian lingkungan hidup masih berhadapan dengan faktor-faktor pembatas yang rumit dan kompleks. [1]
Sumber daya alam juga dapat habis apabila penggunaanya berlebih karena sumber daya alam ada yang tidak bisa diperbaharui dan ada yang dapat di perbaharui. Pembahasan ini akan kita pelajari lebih dalam mengenai sumber daya alam yang ada.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penulisan ini antara lain :
1.      Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam ?
2.      Apa saja jenis- jenis sumber daya alam?
3.      Bagaimana manfaat dan pemeliharaan sumber daya alam ?
4.      Bagaimana keadaan sumber daya alam Indonesia ?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sumber daya alam
2.      Untuk mengetahui apa saja jenis- jenis sumber daya alam
3.      Untuk mengetahui bagaimana manfaat dan pemeliharaan sumber daya alam
4.      Untuk mengetahui bagaimana keadaan sumber daya alam Indonesia





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya atau sumber daya alam merupakan suatu bentuk materi atau energi yang diperoleh dari lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan manusia. Segala sesuatu dipertimbangkan sebagai sumber daya bergantung pada teknologi, ekonomi dan budaya.[2]
Sumber daya alam (SDA) adalah apa saja atau semua bahan yang ada di alam yang dimanfaatkan untuk kepentingan hidup manusia. Dengan kata lain, semua kekayaan di Bumi, baik biotik maupun abiotik yang data dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Lingkungan hidup merupakan suatu sistem, terdiri dari unsur biotik dan abiotik. Semua benda, daya keadaan, semua makhluk hidup yang ada di dalamnya merupakan satu kesatuan yang bekerja mengikuti hukum alam. Manusia manjadi faktor penentu tercapainya tingkat kesejahteraan makhluk lain yang ada dimuka Bumi ini.[3]
Definisi kerja dari sumber daya alam adalah unsur- unsur lingkungan baik fisik maupun hayati, yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan kesejahteraannya. Sumber daya alam berdasarkan fisiknya dapat dibedakan atas sumber daya alam fisik seperti tanah, air dan udara dan sumber daya hayati yaitu hutan, padang rumput tanaman pertanian , perkebunan, margasatwa dan sebagainya. Selain itu sumber daya alam dapat digolongkan sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.
            Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya yang berasal dari sumber bahan yang tidak habis- habisnya, atau dapat diperbaharui atau diganti dengan cepat secara alami oleh proses artificial jika dikelola secara bijaksana. Sebagai contoh termasuk tanaman pertanian, hewan- hewan, padang rumput. Tingkat maksimum sumber daya yang dapat diperbaharui dapat digunakan tanpa merugikan atau merusak kemampuannya untuk memperbaharui diri disebut hasil maksimum yang berkelanjutan. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti mineral, minyak bumi, gas alam dan lain-lainnya merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk dipahami, karena setiap jenis sumber daya alam mempunyai karakteristik yang khusus terutama dalam hubungannya dengan ekosistem dan pembangunan.
Dalam hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan-perubahan demi pembangunan, ada tiga prinsip yaitu : [4]
1.      Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber daya alam di masa depan
2.      Kenyataan bahwa peningkatan Pembangunan pada daerah-daerah Pertanian tradisional yang telah terbukti bereproduksi baik mempunyai kemungkinan besar memperoleh pengembalian modal yang lebih besar daripada membuka daerah baru.
3.      Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru.

B.     Macam- macam Sumber Daya Alam

Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:[5]
1.      Berdasarkan Sifat
a.       Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui, adalah sumber daya yang setelah kita manfaatkan dapat pulih kembali secara alami atau secara dibudidayakan. Contoh: sumber daya alam nabati (padi, tebu, kelapa sawit, jagung, kedelai, ubi kayu, karet, the, durian, mangga, dll) dan sumber daya alam hewani (sapi, kerbau, babi, kambing, dll).

b.      Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui, adalah kebalikan dari sumber daya alam yang dapat diperbarui, yaitu sumber daya alam yang tidak dapat pulih kembali, baik secara alami maupun secara budi daya. Sumber daya ini meliputi meniral, sumber energi (minyak, gas alam, dan batubara). Sumber daya mineral dan energi di Indonesia penyebarannya tidak merata. Di Indonesia bagian barat banyak ditemukan endapan minyak Bumi dan batubara, sedangkan di Indonesia bagian Timur relative sedikit. Sebaliknya Indonesia bagian timur kaya akan mineral seperti nikel (Sulawesi) dan tembaga (Papua). Pada waktu eksploitasi di minyak bumi di Indonesia, umumnya juga di temukan gas Bumi/lam. Dengan demikian teknologi gass Bumi, maka gas Bumi dapat dicairkan gua memudahkan ekspor dan distribusi ke tempat konsumen yang disebut Liquified Natural Gas (LNG). Penyebaran minyak Bumi dari gas alam Indonesia hampir merata. Lokasinya paling banyak berada di Indonesia bagian barat, yaitu Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
Batubara merupakan sumber tenaga yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Di daerah tropis Indonesia, batubara berasal dari imbuan tanaman bakau (mangrove) dipantai, terutama dirawa-rawa. Batubara Indonesia umumnya termasuk batubara muda, karena sebagian besar terbentuk pada Zaman Tertier. Semakin tua usia batubara akan semakin baik kualitasnya.
Di Indonesia, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan konstribusi minyak Bumi terhadap kebutuhan energy tahun 2025 di Indonesia 20%. Tahun 2010 peran minyak Bumi masih sebesar 50,66% secra bertahap pada tahun 2025 berperan sebesar 20%.  Perlu diketahui bahwa pertumbuhan minyak Bumi di Indonesia mencapai 7% per tahun. Dengan angka pertumbuhan tersebut, diperkirakan tahun 2025 kebutuhan minyak Bumi di Indonesia per hari mencapai 1 juta barel.Pemerintah berharap agar badan usaha yang bergerak dalam kegiatan produksi migas, terutama pada kegiatan hulu untuk mengurangi emisi gas flare (gas suar bakar). Tahun 2025 ditargetkan tercapai lingkungan tanpa gas suar bakar atau zero flare dan kemandirian blok migas 50% harus dipegang oleh perusahaan nasional.
c.       Sumber Daya Alam Tidak Akan Habis, Yaitu udara, angin, matahari, energy pasang surut dan lainnya. Udara, matahari, dan energy pasang surut  selalu tersedia di alam ini. Matahari sejak dahulu sampai sekarang akan terus memancarkan sinarnya, dan energinya tidak akan habis. Air laut yang selalu berombak dapat bermanfaat guna menopang kehidupan manusia.

2.      Berdasarkan Jenisnya
a.    Sumber daya alam hayati (biotik) yaitu berupa makhluk hidu seperti hewan, tumbuhan dan mikroba. Negara Indonesia ermasuk kaya SDA biotik. Contoh jenis sapi ada banyak yaitu sapi jawa, masura, bali, Brahman dan lainnya.
b.    Sumber daya alam non-hayati (abiotik) yaitu benda-benda tidak hidup seperti air, tanah, udara, mineral, gas alam, minyak bumi, batubara, dan lainnya.
-       Air ; merupakan kebutuhan pokok/ vital bagi semua makhluk hidup. Di bumi terdapat ± 1,3 – 1,4 miliar km³ dengan penyebara di laut = 97,5% berbentuk es = 1,75%; 0,73% ada di sungai, danau, dan air tanah; 0,02% berbentuk uap air. Makhluk hidup memperoleh air dari Bumi (permukaan atau didalam tanah). Di alam air mengalami proses yang berbentuk siklus, yaitu daur hidrologik. Di muka bumi ini ada daerah yang cukup air dan ada yang kekurangan air, sehingga makhluk hidup yang ada pada daerah itu akan melakukan adaptasi terhadap tersedianya air.
-       Tanah; merupakan bagian bumi sebagai tempat ghidup berbagai jenis organism. Bagi manusia tanah digunakan sebagai tempat pemukiman. Pada bidang pertanian kesuburan tanah sangat menentukan terhadap produksi tanaman. Pada tanah yang subur, tanaman akan tumbuh dengan baik dan menghasilkan produksi yang tinggi.
-       Udara; selain berfungsi sebagai pelindung bui dari cahaya matahari, terutaa oksigen, nitrogen dan hydrogen dalam bentuk uap sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Manusia dan hewan perlu udara yang sehat  dan tidak tercemar. Udara bersih diperolh dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau.
-       Mineral; terkandung di bagian atas kerak bumi. Penyebaran mineral di alam semesta ini tidak merata, ada bagian yang kaya mineral seperti benua afrika, tetapi ada bagian yang tidak atau hanya sedikit mengandung mineral.
-       Minyak Bumi dan Gas Alam; berasal dari mikroplankton yang hidup pada laut dangkal. Laut dangkal pada zaman dahulu memungkinkan mikroplankton hidup secara besar-besaran, kemudian mati mengendap di dasar laut, seolah-olah sebagai hujan mikroplankton. Pada waktu kegiatan eksploitasi minyak bumi di Indonesia, umumnya ditemukan cadangan gas Bumi. Gas Bumi disebut associated gas (campuran gas dengan minyak bumi), karena terdapat dalam satu reservoir dan dihasilkan bersama minyak. Diperkirakan cadangan gas Bumi di Indonesia ada 26,3 triliun kaki kubik nonassociates gas dan 4 triliun kaki kubik associated gas.
-       Batubara; di Indonesia batubara berasal dari tumbuhan bakau di panai-pantai terutama di rawa-rawa.

3.      Bedasarkan Potensinya
a.       Sumber daya alam materi, yaitu sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisik, seperti batu, kayu, emas, papdi, jagung, ikan dan lainnya.
b.      Sumber daya alam energi, yaitu sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya, missal batubara, minyak Bumi, gas alam, air terjun, senar matahari, energi pasang surut, bioetanol biofuel, dan lainnnya.


C.    Pengelolaan Sumber Daya Alam[6]

1.      Manusia Sebagai Khaifah di Muka Bumi
Allah SWT telah memilih manusia, sebagai wakil-Nya, sehingga manusia wajib untuk dapat mempresentasikan dirinya sesuai dengan sifat-sifat Allah SWT. Salah satu sifat Allah SWT tentang alam semsta ialah sebagai pemelihara atau penjaga alam semesta. Pada dasarnya, manusia berhak untuk memanfaatkan apa yang ada di muka bumi dengan tidak melebihi batas atau berlebihan. Tetapi selain manusia diberi hak, juga berkewajiban menjaga kelestarian alam semesta dan lingkungan dengan sebaik-baiknya. Ini semua bertujuan agar kehidupan di Bumi menjadi makmur dan penuh dengan berkah.
Allah dalam surah al-A’araaf ayat 56 berfirman :
Artinya : ”Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah ( diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. ”
2.      Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pengelolaan Sumber Daya Alam bertujuan guna menjamin kelestarian kualitas lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam diperlukan pendekaan interdisiplin, karena satu jenis Sumber Daya Alam ternyata memiliki berbagai macam kepentingan yang saling berkaitan.
Perlu kita ketahui bahwa kemampuan regenerasi sumber daya alam itu sangat terbatas, sehingga eksploitasinya harus dilakukan secara bijaksana, yaitu dibawah batas daya regenerasinya. Bila eksploitasi sumber daya alam melebihi kerusakan, yang selajutnya berdampak negatif terhadap kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan.
Generasi muda perlu memahami tentang keadaan negara Indonesia, bahwa cadangan energi fosil semakin sedikit, sedangkan pertumbuhan penduduk cukup besar, struktur ekonomi berubah, kecepatan mobilitas penduduk semakin tinggi, sehingga diprediksi 2030 akan menghadapi permasalahan bagaimana menyediakan energi dan panan dalam jumlah yang cukup dan tidak merusak lingkungan, pertumbuhan ekonomi jangka panjang Indonesia tidak mungkin berjalan baik, tanpa ada jaminan ketersediaan pangan dan energi yang cukup.
D.    Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Letak geografis Indonesia sangat strategis, letaknya diantara dua benua yaitu benua Asia dan Australia serta diantara dua Samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Posisi geografis tersebut menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber daya alam dengan segala flora dan fauna dan potensi hidrografis, serta deposit sumber alamnya yang melimpah.
            Manfaat sumber daya alam hayati :[7]
1.      Pertanian dan Perkebunan
Indonesia dikenal sebagai Negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencarian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Hal ini di dasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah di tanam atau sekitar 82,71 % dari seluruh luasnya laha, yang sebagian besarnya dapat ditemukan di pulau Jawa.
Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, berdasarkan usia tanaman, perkebunan di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu tanaman semusim (tembakau, kapas, tebu, jarak, sereh wangi, milam dan rami), dan tanaman tahunan (kopi, kelapa, cengkeh, pala, kayu manis, dll.).
2.      Hutan
Berdasarkan fungsinya hutan Indonesia dibagi menjadi empat jenis yaitu hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka alam, hutan wisata. Produksi kehutanan berupa kayu hutan, baik kayu bulat, kayu gergajian, maupun kayu lapis. Hasil hutan tersebut untuk kegiatan ekspor adalah kayu lapis yang saat ini menjadi produk andalan Indonesia.
3.      Hewan, peternakan, dan perikanan
Pemanfaatan dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.
Populasi peternakan di Indonesia terdiri atas populasi ternak terbesar, seperti sapi perah,  sapi potong, kerbau dan kuda. Populasi ternak terkecil meliputi domba, kambing. Sementara populasi unggas terdiri atas ayam kampong, ayam ras dan itik. Hasil ternak saat ini memiliki prospek eksport adalah kulit olahan (disamak).
            Manfaat sumber daya alam nonhayati :
1.      Laut
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup. Bumu didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, sebanyak 97% merupaan air asin dan hanya 3% yang merupakan air tawar. Pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan dikelompokkan dalam lima industri kelautan, yaitu industri perikanan, industri mineral dan energi laut , indutri maritime, industri pelayaran serta industri pariwisata.

2.      Angin
Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan pada ketinggian lebih dari 30 meter  di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang selalu ada, eneri yang dihasilkan oleh angin jauh lebih bersih dibandingkan energi yang dihasilkan oleh bahan bakar lain.
3.      Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam non hayati yang penting untuk menunjukkan pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup . Perkembangan produktivitas tanaman pertaniandan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah.
4.      Hasil tambang
Pertambangan dan energi saat ini menjadi primadona sumber penerimaan devisa, khususnya untuk pendapatan ekspor minyak dan gas. Besarnya potensi nilai ekonomi yang terdapat dalam barang tambang, maka eksploitasi terhadap produk tersebut dilakukan terus- menerus.

E.     Lingkungan Hidup Sebagai Sumber Daya
Dengan mengaitkan mutu lingkungan dengan derajat pemenuhan kebutuhan dasar, berarti lingkungan itu merupakan sumber daya. dari lingkungan itu didapatkan unsur-unsur yang diperlukan untuk produksi dan konsumsi. Sebagian dari sumber daya itu dimiliki oleh perorangan dan badan tertentu, misalnya lahan dan sepetak hutan. Sebagian lagi sumber daya itu merupakan milik umum, misalnya udara, sungai, pantai, dan laut. [8]
Kerusakan lingkungan di Indonesia dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan, sehingga alam seakan-akan sudah tidak bersahabat lagi dengan kita. Berikut beberapa contoh kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang berdampak terhadap kerusakan lingkungan :[9]
1.      Penggalian batu mangan tahun 2008-2011 di Pulau Timor Barat, Nusa Tenggara Timur tanpa dibarengi dengan reklamasi. Hal ini brdampak kepada rusaknya sebagian kawasan hutan, rusaknya daerah resapan air, aliran sungai, pemukiman penduduk, padang savanna, dan meningkakan lubang-lubang tanah. Ada ±250.357 ha areal yang rusak akibat penambangan mangan.
2.      Pada 2011 ekosistem pesisir seperti hutan mangrove, terumbu karang, estuary dan padang lamun banyak yang rusak. Kerusakan akibat eksploitasi yang berlebihan, konversi dan pencemaran. Padahal seperti yang diketahui bahwa ekosistem pesisir berfungsi sebagai tempat pemijahan, asuhan, mencari makan dan tempat membesarkan diri semua jenis ikan dan biota laut.
3.      Data tahun 2012, menunjukkan bahwa ±5.000 Ha hutan tropis di pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilalap Jawa Tengah, telah rusak. Di Lampung
±65% hutan dari seluas 1.004 juta Ha, telah dirambah oleh penduduk. Maraknya bencana alam beberapa tahun terakhir di Indonesia akibat ulah manusia yang mengelola Bumi ini yang tidak ramah lingkungan dan berkelanjutan. Mengatasnamakan pembangunan ekonomi, mencukupi kebutuhan sandang, pangan, obat-obatan, papan, energy dan lainnya, semua orang membenarkan tindak perusahaan lingkungan. Akibatnya, kapasitas dan daya dukung lingkungan berada pada titik terendah menuju kehancuran.
4.      Reklamasi pantai yang menyebabkan meningkatnya potensi banjir, karena mengubah bentang alam (geomorfologi) dan aliran air (hidrologi). Penambangan pasir pantai dapat meningkatkan kekeruhan air laut dan merusak rumpon nelayan, menyebabkan abrasi pantai.



F.     Bentuk Perlindungan Sumber Daya Alam[10]

1.      Perlindungan air dan tanah.
Komunitas biologi berperan penting dalam melindungi resapan air, melindungi ekosistem dari banjir dan kekeringan, sert memelihara jasa dan kualitas air (Wilson dan Carpenter1999). Daun-daun kering dan tajuk pepohonan mengurangi dampak lampias air hujan terhadap tanah, akar tanaman serta organisma tanah.
2.      Produktivitas ekosistem.
Fotosintesis tumbuhan dan ganggang memungkinkan energi matahari diserap di dalam jaringan sel. Energi yang tersimpan di dalam tumbuhan seringkali diambil oleh manusia untuk makanan, Kayu bakar dan makanan ternak. Bahan-bahan ini juga merupakan titik awal berbagai rantai makanan, yang akhirnya menjadi produk hewan yang dipanen manusia. Sekitar 40 % produktivitas lingkungan teresterial didominasi oleh kebutuhan manusia atas sumber daya alam. Kerusakan vegetasi disuatu kawasan melalui pemanfaatan yang berlebihan akan merusak kemampuan ekosistem untuk memanfaatkan energi surya. Tekanan ini selanjutnya akan menurunkan produksi biomasa tumbuhan dan menurunkan kualitas komunitas hewan yang hidup di daerah itu.
3.      Pengaturan iklim.
Komunitas tumbuhan sangat penting dalam mengatur kondisi iklim lokal, regional, bahkan global. Pada tingkat lokal, pepohonan memberi keteduhan dan menahan air, sehingga dapat mengurangi temperatur lokal saat cuaca panas. Efek pendinginan ini mengurangi penggunaan kipas angin dan AC, dan menambah kenyamanan seseorang sehingga meningkatkan efisiensi kerja. Pepohonan juga penting sebagai penahan angin untuk ladang pertanian dan rumah serta mengurangi hilangnya energi panas dari bangunan saat cuaca dingin. Pada tingkat regional, uap air dilepas ke atmosfer melalui proses transpirasi oleh tumbuhan. Uap air dapat kembali lagi sebagai hujan. Di tingkat global, hilangnya vegetasi dari berbagai daerah di dunia dengan hutan yang luas seperti limbah Amazon dan Afrika Barat dapat mengurangi rata-rata tahunan curah hujan dan bahkan mengubah pola cuaca pada umumnya. Pada lingkungan perairan dan terestrial, pertumbuhan tumbuhan berhubungan erat dengan siklus karbon. Berkurangnya lapisan vegetasi akan menurunkan kemampuan menyerap karbon dioksida. Akibatnya, terjadi peningkatan kadar karbon dioksida yang membawa pemanasan global. Tumbuh-tumbuhan adalah paru-paru hijau dari planet bumi, menghasilkan oksigen yang dibutuhkan semua hewan untuk bernafas, termasuk manusia.
4.      Hubungan antarspesies.
Bagi berbagai spesies yng dimanfaatkan manusia untuk nilai kegunaan produktifnya, kelangsungan hidup mereka bergantung pada spesies liar lainnya. Sebagai contoh, hewan buruan  dan ikan bergantung pada serangga dan tumbuhan sebagai makanan mereka. Penurunan populasi serangga dan tumbuhan tersebut akan menurunkan pula jumlah hewan buruan dan ikan. Dengan demikian, penurunan spesies liar yang bagi manusia nilainya kecil ternyata dapat mentebabkan penurunan spesies yang bernilai ekonomi penting. Tanaman pangan juga diuntungkan oleh kehadiran burung dan serangga predator, seperti belalang sembah, karena mereka dapat memangsa hama serangga yang menyarang tanaman pangan. Serangga juga berperan sebagai polinator bagi banyak spesies tanaman pangan.
5.      Pemantauan lingkungan.
Spesies yang sensitif terhadap racun kimia berjasa sebagai indikator peringatan dini untuk memantau kesehatan lingkungan. Beberapa spesies bahkan dapat menjadi pengganti alat deteksi yang mahal. Spesies indikator yang terbaik yang telah diketahui adalah lumut kerak batu (lichen), yang menyerap sejumlah besar kimia dari air hujan dan populasi udara. Bahan racun dengan kadar tinggi akan membunuh lumut kerak. Dengan demikian, distribusi dan kerapatan lumut kerak berguna untuk mengidentifikasi daerah mana yang terkontaminasi disekitar sumber polusi udara, misalnya tempat peleburan emas. Biota perairan seperti moluska juga efektif untuk memantau polusi karena ia memproses air dalam volume banyak dan menyimpan bahan kimia beracun seperti logam, timbal dan pestisida di dalam jaringan tubuhnya.
6.      Rekreasi dan ekowisata.
Ekosistem memberikan banyak jasa rekreasi bagi manusia. Contohnya, menyediakan tempat untuk menikmati aktivitas non-konsumtif seperti mendaki gunung (hiking), fotografi, dan pengamatan burung .
7.      Konservasi Sumber Daya Alam
Konservasi sumber daya alam adalah penghematan penggunaan sumber daya alam dan memperlakukannya sesuai hukum alam. Pengertian konservasi adalah suatu upaya atau tindakan untuk menjaga keberadaan sesuatu.
Beberapa masalah dalam menangani konservasi sumber daya alam antara lain:[11]
a)      Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sekitar1,3 % per tahun
b)      Jumlah penduduk dengan penyebaran yang tidak merata
c)      Jumlah orang yang bekerja pada sector pertanian 39,96% juta orang dengan luas lahan pertanian 13 juta ha. Hal ini berarti rata- rata lahan petani antara 0,3 hingga 0,4.Oleh karena itu, terjaddi alih fungsi lahan
d)     Sumber daya alam adalah modal dasar pembangunan yang harus dimanfaatkan baik sebagai objek maupun subjek pembangunan. Oleh karena itu, untuk melestarikan kawasan konservasi sebagai perwakilan 80 ekosistem di Indonesia.



Dengan memperhatikan permasalahan dan kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup seperti diuraikan di atas, maka strategi kebijakan yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a)      Mengintegrasikan prinsip- prinsip ekologi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan pemanfaatan sumber daya alam,
b)      Menumbuhkan tanggung jawab sosial dan praktek ekoefisiensi di tingkat perusahaan dengan memasukkan biaya pemulihan lingkungan dan biaya sosial dalam produksi. Biaya lingkungan bukan merupakan beban dalam biaya produksi, melaikan investasi jangka panjang.
c)      Memilih teknologi yang tepat dan efektif untuk kegiatan konservasi serta rehabititasi sumber daya alam.
d)     Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam untuk mejamin keseimbangan pemanfaatan dan konservasi sumber daya alam.
e)      Menata kelembagaan, termasuk pendelegasian kewenangan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap kepada pemerintah daerah dengan memperhatikan kearifan masyarakat local.
f)       Melakukan pembenahan terhadap regulasi hukum menuju regulasi yang partisipatif dan responsive yang didasari prinsip- prinsip keterpaduan, pengakuan hak- hak asasi manusia, serta keseimbangan ekologis, ekonomis, dan sosial .
g)      Melakukan reorientasi paradigm pembangunan yang mengakui hak- hak public terhadap pengelolaan sumber daya alam.
h)      Mendorong budaya yang berwawasan lingkungan melalui revitalisasi dan pelestarian budaya local untuk menumbuhkan etika lingkungan dalam pendidikan lingkungan masyarakat.
i)        Mengembagkan pola kemitraan dengan bberbagai pihak dengan mengesampingkan ego sektoral dalam pelestarian sumber daya alam.
Dalam melaksanakan strategi kebijakan tersebut, langkah- langkah yang dilakukan mengacu pada program - program pokok yang perlu ditetapkan, yaitu program pengembangan dan peningkatan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup, program peningkatan efektivitas pengelolaan, konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam, program pencegahan dan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup, program penataan kelembagaan dan penegakan hukum pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup, dan program peningkatan peranan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di alam yang bisa bermanfaat dan dimanfaatkan manusia untuk keberlangsungan hidupnya, atau sederhananya sumber daya alam adalah kekayaan bumi yang tersedia. Sumber daya ala mini terdiri dari lingkungan abiotik dan biotik yang akan mempengaruhi sumber daya alam. Lingkungan manusia didefenisikan sebagai segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri
Sumber daya alam terbagi menjadi beberapa jenis, ada yang bisa diperbaharui dan ada yang tidak bisa diperbaharui. Manusia  berperan mengolah, melestarikan dan menjaga kekayaan bumi ini agar bisa tetap di manfaatkan kembali.
Pengolahan sumber daya alam yang baik akan bermanfaat untuk meningkatnya kekayaan alam dan sebaliknya jika alam di rusak maka sumber daya alam pun perlahan akan rusak dan habis.
B.     Saran
Sebagai manusia yang mengerti arti pentingnya alam untuk kita, kita patutnya harus menjaga dan melindungi alam, agar tidak menghancurkan potensi- potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh bumi. Karena setiap kekayaan yang dimiliki bemanfaatnya adalah untuk kita sendiri . Menjaga bumi sama juga menjaga diri kita karena tanpa kekayaan yang adda dalam bumi kita tidak akan mampu melanjutkan kehidupan kita.



DAFTAR PUSTAKA
Indrawan, Mochamad, dkk,.  2007. Biologi Konservasi. Jakarta: Yayasa Pustaka Obor Indonesia
Nizamuddin. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia
Ritonga, Abdurrahman , dkk.  Kependudukan dan Lingkungan  Hidup. Medan : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sodiq, Mochammad. 2014. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group
Soemarwoto, Otto. 1985. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan
Sorjani, Mohammad, dkk. 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dalam Pembangunan. Jakarta : UI
Zulkifli, Arif. 2014.  Dasar- Dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta : Salemba Teknika


[1] Nizamuddin, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991),.hlm 160
[2] Abdurrahman Ritonga,dkk., Kependudukan dan Lingkungan  Hidup. ( Medan : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2003), hal. 228
[3] Mochammad Sodiq, Ilmu Kealaman Dasar, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014) , hlm  159
[4] Mohammad Sorjani, dkk. Lingkungan: SUmberdaya alam dalam pembangunan, ( Jakarta : UI, 987),hal.
[5] Ibid, hlm 159-169
[6] Ibid, hlm  171-172
[7] Arif Zulkifli, Dasar- Dasar Ilmu Lingkungan, (Jakarta : Salemba Teknika, 2014), hal. 36-38
[8] Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, (Jakarta: Djambatan, 1985) , hlm  44-45
[9]  Mochammad Sodiq, Op,Cit , hlm  173-174
[10] Mochamad Indrawan, dkk, Biologi Konservasi, (Jakarta: Yayasa Pustaka Obor Indonesia, 2007), hlm 63-67

[11] Arif Zulkifli, Op.Cit, hlm. 48-49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar