BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Alam
pada prinsipnya mempunyai sifat diversitas atau beraneka ragam, namun tetap
berada pada kondisi serasi dan seimbang. Semua sumber daya alam, baik biotik
dan abiotik , yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan
sumber daya alam.
Hewan, tumbuhan dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati. Pemanfaatan sumber daya alam selayaknya diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Hewan, tumbuhan dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati. Pemanfaatan sumber daya alam selayaknya diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Sejak
28 Mei 1968 wakil dari Swedia di PBB mulai mengangkat masalah lingkungan hidupm
karena harus diakui bahwa emosi dan keserakaan manusia dalam mengejar hidup
jika tidak diatur, bukan saja akan merusak lingkungan di negaranya sendiri,
tetapi juga akan merusak lingkungan dinegara lain. Pelestarian lingkungan hidup
pada masa sekarang ini banyak dipermasalahkan baik dari lembaga-lembaga yang
bersifat resmi yang terkait denga lembaga pemerintahan maupun maupun yang tidak
resmi (swasta). Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia adalah
ditengah-tengah gejolak dunia yang tidak menentu, hal ini akan membawa pengaruh
sangat besar dalam usaha pembangunan bangsa.
Diketahui
bahwa pembangunan di Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya. Maksudnya
pembangunan dalam bidang material dan spritual secara seimbang. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi kepincangan antara pemenuhan kebutuhan fisik
masyarakat dengan kebutuhan fisik yang merupakan unsur penentu tindakan
seseorang dalam hidup bermasyarakat. Oleh karena itu salah satu bidang fisik
material yang sangat berkaitan dengan psikis adalah tentang lingkungan hidup,
yang mana didalamnya mencakup tanah, air, hutan dan udara yang kesemuanya itu
berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Meningkatnya jumlah industri biasanya
diikuti dengan meningkatnya pencemaran lingkungan hidup. Semakin maju ilmu dan
teknologi, manusia semakin melengkapi dirinya dengan ilmu melestarikan
lingkungan hidup. Di negara maju, selain orang berlomba-lomba dengan
industrilisasi juga berlomba dengan upaya menyelamatkan lingkungan dari ancaman
pencemaran. Di negara yang baru bangkit dalam industri, masalah pelestarian
lingkungan hidup masih berhadapan dengan faktor-faktor pembatas yang rumit dan
kompleks. [1]
Sumber
daya alam juga dapat habis apabila penggunaanya berlebih karena sumber daya
alam ada yang tidak bisa diperbaharui dan ada yang dapat di perbaharui.
Pembahasan ini akan kita pelajari lebih dalam mengenai sumber daya alam yang
ada.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah pada penulisan ini antara lain :
1. Apa
yang dimaksud dengan sumber daya alam ?
2. Apa
saja jenis- jenis sumber daya alam?
3. Bagaimana
manfaat dan pemeliharaan sumber daya alam ?
4. Bagaimana
keadaan sumber daya alam Indonesia ?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan sumber daya alam
2. Untuk
mengetahui apa saja jenis- jenis sumber daya alam
3. Untuk
mengetahui bagaimana manfaat dan pemeliharaan sumber daya alam
4. Untuk
mengetahui bagaimana keadaan sumber daya alam Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sumber Daya Alam
Sumber
daya atau sumber daya alam merupakan suatu bentuk materi atau energi yang
diperoleh dari lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan manusia. Segala
sesuatu dipertimbangkan sebagai sumber daya bergantung pada teknologi, ekonomi
dan budaya.[2]
Sumber
daya alam (SDA) adalah apa saja atau semua bahan yang ada di alam yang
dimanfaatkan untuk kepentingan hidup manusia. Dengan kata lain, semua kekayaan
di Bumi, baik biotik maupun abiotik yang data dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Lingkungan hidup merupakan suatu sistem, terdiri dari unsur
biotik dan abiotik. Semua benda, daya keadaan, semua makhluk hidup yang ada di
dalamnya merupakan satu kesatuan yang bekerja mengikuti hukum alam. Manusia
manjadi faktor penentu tercapainya tingkat kesejahteraan makhluk lain yang ada
dimuka Bumi ini.[3]
Definisi
kerja dari sumber daya alam adalah unsur- unsur lingkungan baik fisik maupun
hayati, yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan
meningkatkan kesejahteraannya. Sumber daya alam berdasarkan fisiknya dapat
dibedakan atas sumber daya alam fisik seperti tanah, air dan udara dan sumber
daya hayati yaitu hutan, padang rumput tanaman pertanian , perkebunan,
margasatwa dan sebagainya. Selain itu sumber daya alam dapat digolongkan
sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat
diperbaharui.
Sumber daya alam yang dapat
diperbaharui adalah sumber daya yang berasal dari sumber bahan yang tidak
habis- habisnya, atau dapat diperbaharui atau diganti dengan cepat secara alami
oleh proses artificial jika dikelola secara bijaksana. Sebagai contoh termasuk
tanaman pertanian, hewan- hewan, padang rumput. Tingkat maksimum sumber daya
yang dapat diperbaharui dapat digunakan tanpa merugikan atau merusak
kemampuannya untuk memperbaharui diri disebut hasil maksimum yang
berkelanjutan. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti mineral, minyak
bumi, gas alam dan lain-lainnya merupakan sumber daya alam yang sangat penting
untuk dipahami, karena setiap jenis sumber daya alam mempunyai karakteristik
yang khusus terutama dalam hubungannya dengan ekosistem dan pembangunan.
Dalam
hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan-perubahan demi pembangunan,
ada tiga prinsip yaitu : [4]
1. Kebutuhan
untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber daya alam
di masa depan
2. Kenyataan
bahwa peningkatan Pembangunan pada daerah-daerah Pertanian tradisional yang telah
terbukti bereproduksi baik mempunyai kemungkinan besar memperoleh pengembalian
modal yang lebih besar daripada membuka daerah baru.
3.
Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat
biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama yang logis dalam
pembangunan daerah baru.
B.
Macam-
macam Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:[5]
1. Berdasarkan
Sifat
a. Sumber
Daya Alam yang Dapat Diperbarui, adalah sumber daya yang setelah kita
manfaatkan dapat pulih kembali secara alami atau secara dibudidayakan. Contoh:
sumber daya alam nabati (padi, tebu, kelapa sawit, jagung, kedelai, ubi kayu,
karet, the, durian, mangga, dll) dan sumber daya alam hewani (sapi, kerbau, babi,
kambing, dll).
b. Sumber
Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui, adalah kebalikan dari sumber daya alam
yang dapat diperbarui, yaitu sumber daya alam yang tidak dapat pulih kembali,
baik secara alami maupun secara budi daya. Sumber daya ini meliputi meniral,
sumber energi (minyak, gas alam, dan batubara). Sumber daya mineral dan energi
di Indonesia penyebarannya tidak merata. Di Indonesia bagian barat banyak
ditemukan endapan minyak Bumi dan batubara, sedangkan di Indonesia bagian Timur
relative sedikit. Sebaliknya Indonesia bagian timur kaya akan mineral seperti
nikel (Sulawesi) dan tembaga (Papua). Pada waktu eksploitasi di minyak bumi di
Indonesia, umumnya juga di temukan gas Bumi/lam. Dengan demikian teknologi gass
Bumi, maka gas Bumi dapat dicairkan gua memudahkan ekspor dan distribusi ke
tempat konsumen yang disebut Liquified
Natural Gas (LNG). Penyebaran minyak Bumi dari gas alam Indonesia hampir
merata. Lokasinya paling banyak berada di Indonesia bagian barat, yaitu
Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
Batubara merupakan
sumber tenaga yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Di daerah tropis Indonesia,
batubara berasal dari imbuan tanaman bakau (mangrove) dipantai, terutama
dirawa-rawa. Batubara Indonesia umumnya termasuk batubara muda, karena sebagian
besar terbentuk pada Zaman Tertier. Semakin tua usia batubara akan semakin baik
kualitasnya.
Di Indonesia,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan konstribusi minyak
Bumi terhadap kebutuhan energy tahun 2025 di Indonesia 20%. Tahun 2010 peran
minyak Bumi masih sebesar 50,66% secra bertahap pada tahun 2025 berperan
sebesar 20%. Perlu diketahui bahwa
pertumbuhan minyak Bumi di Indonesia mencapai 7% per tahun. Dengan angka
pertumbuhan tersebut, diperkirakan tahun 2025 kebutuhan minyak Bumi di
Indonesia per hari mencapai 1 juta barel.Pemerintah berharap agar badan usaha
yang bergerak dalam kegiatan produksi migas, terutama pada kegiatan hulu untuk
mengurangi emisi gas flare (gas suar
bakar). Tahun 2025 ditargetkan tercapai lingkungan tanpa gas suar bakar atau zero flare dan kemandirian blok migas
50% harus dipegang oleh perusahaan nasional.
c. Sumber
Daya Alam Tidak Akan Habis, Yaitu udara, angin, matahari, energy pasang surut
dan lainnya. Udara, matahari, dan energy pasang surut selalu tersedia di alam ini. Matahari sejak
dahulu sampai sekarang akan terus memancarkan sinarnya, dan energinya tidak
akan habis. Air laut yang selalu berombak dapat bermanfaat guna menopang
kehidupan manusia.
2. Berdasarkan
Jenisnya
a. Sumber
daya alam hayati (biotik) yaitu berupa makhluk hidu seperti hewan, tumbuhan dan
mikroba. Negara Indonesia ermasuk kaya SDA biotik. Contoh jenis sapi ada banyak
yaitu sapi jawa, masura, bali, Brahman dan lainnya.
b. Sumber
daya alam non-hayati (abiotik) yaitu benda-benda tidak hidup seperti air,
tanah, udara, mineral, gas alam, minyak bumi, batubara, dan lainnya.
- Air
; merupakan kebutuhan pokok/ vital bagi semua makhluk hidup. Di bumi terdapat ±
1,3 – 1,4 miliar km³ dengan penyebara di laut = 97,5% berbentuk es = 1,75%;
0,73% ada di sungai, danau, dan air tanah; 0,02% berbentuk uap air. Makhluk
hidup memperoleh air dari Bumi (permukaan atau didalam tanah). Di alam air
mengalami proses yang berbentuk siklus, yaitu daur hidrologik. Di muka bumi ini
ada daerah yang cukup air dan ada yang kekurangan air, sehingga makhluk hidup
yang ada pada daerah itu akan melakukan adaptasi terhadap tersedianya air.
- Tanah;
merupakan bagian bumi sebagai tempat ghidup berbagai jenis organism. Bagi
manusia tanah digunakan sebagai tempat pemukiman. Pada bidang pertanian
kesuburan tanah sangat menentukan terhadap produksi tanaman. Pada tanah yang
subur, tanaman akan tumbuh dengan baik dan menghasilkan produksi yang tinggi.
- Udara;
selain berfungsi sebagai pelindung bui dari cahaya matahari, terutaa oksigen,
nitrogen dan hydrogen dalam bentuk uap sangat dibutuhkan oleh manusia dan
hewan. Manusia dan hewan perlu udara yang sehat
dan tidak tercemar. Udara bersih diperolh dari hasil fotosintesis
tumbuhan hijau.
- Mineral;
terkandung di bagian atas kerak bumi. Penyebaran mineral di alam semesta ini
tidak merata, ada bagian yang kaya mineral seperti benua afrika, tetapi ada
bagian yang tidak atau hanya sedikit mengandung mineral.
- Minyak
Bumi dan Gas Alam; berasal dari mikroplankton yang hidup pada laut dangkal.
Laut dangkal pada zaman dahulu memungkinkan mikroplankton hidup secara
besar-besaran, kemudian mati mengendap di dasar laut, seolah-olah sebagai hujan
mikroplankton. Pada waktu kegiatan eksploitasi minyak bumi di Indonesia,
umumnya ditemukan cadangan gas Bumi. Gas Bumi disebut associated gas (campuran gas dengan minyak bumi), karena terdapat
dalam satu reservoir dan dihasilkan bersama minyak. Diperkirakan cadangan gas
Bumi di Indonesia ada 26,3 triliun kaki kubik nonassociates gas dan 4 triliun kaki kubik associated gas.
- Batubara;
di Indonesia batubara berasal dari tumbuhan bakau di panai-pantai terutama di
rawa-rawa.
3. Bedasarkan
Potensinya
a. Sumber
daya alam materi, yaitu sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisik,
seperti batu, kayu, emas, papdi, jagung, ikan dan lainnya.
b. Sumber
daya alam energi, yaitu sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya, missal
batubara, minyak Bumi, gas alam, air terjun, senar matahari, energi pasang
surut, bioetanol biofuel, dan lainnnya.
1. Manusia
Sebagai Khaifah di Muka Bumi
Allah
SWT telah memilih manusia, sebagai wakil-Nya, sehingga manusia wajib untuk
dapat mempresentasikan dirinya sesuai dengan sifat-sifat Allah SWT. Salah satu
sifat Allah SWT tentang alam semsta ialah sebagai pemelihara atau penjaga alam
semesta. Pada dasarnya, manusia berhak untuk memanfaatkan apa yang ada di muka
bumi dengan tidak melebihi batas atau berlebihan. Tetapi selain manusia diberi
hak, juga berkewajiban menjaga kelestarian alam semesta dan lingkungan dengan
sebaik-baiknya. Ini semua bertujuan agar kehidupan di Bumi menjadi makmur dan
penuh dengan berkah.
Allah
dalam surah al-A’araaf ayat 56 berfirman :
Artinya
: ”Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah ( diciptakan) dengan
baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya
rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. ”
2. Pengelolaan
Sumber Daya Alam
Pengelolaan
Sumber Daya Alam bertujuan guna menjamin kelestarian kualitas lingkungan.
Pengelolaan sumber daya alam diperlukan pendekaan interdisiplin, karena satu
jenis Sumber Daya Alam ternyata memiliki berbagai macam kepentingan yang saling
berkaitan.
Perlu
kita ketahui bahwa kemampuan regenerasi sumber daya alam itu sangat terbatas,
sehingga eksploitasinya harus dilakukan secara bijaksana, yaitu dibawah batas
daya regenerasinya. Bila eksploitasi sumber daya alam melebihi kerusakan, yang
selajutnya berdampak negatif terhadap kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan.
Generasi
muda perlu memahami tentang keadaan negara Indonesia, bahwa cadangan energi
fosil semakin sedikit, sedangkan pertumbuhan penduduk cukup besar, struktur
ekonomi berubah, kecepatan mobilitas penduduk semakin tinggi, sehingga diprediksi
2030 akan menghadapi permasalahan bagaimana menyediakan energi dan panan dalam
jumlah yang cukup dan tidak merusak lingkungan, pertumbuhan ekonomi jangka
panjang Indonesia tidak mungkin berjalan baik, tanpa ada jaminan ketersediaan
pangan dan energi yang cukup.
D.
Pemanfaatan
Sumber Daya Alam
Letak
geografis Indonesia sangat strategis, letaknya diantara dua benua yaitu benua
Asia dan Australia serta diantara dua Samudera, yaitu Samudera Hindia dan
Pasifik. Posisi geografis tersebut menunjukkan betapa kaya Indonesia akan
sumber daya alam dengan segala flora dan fauna dan potensi hidrografis, serta
deposit sumber alamnya yang melimpah.
Manfaat sumber daya alam hayati :[7]
1. Pertanian
dan Perkebunan
Indonesia
dikenal sebagai Negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai
pencarian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Hal ini di dasarkan pada
kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang
telah di tanam atau sekitar 82,71 % dari seluruh luasnya laha, yang sebagian
besarnya dapat ditemukan di pulau Jawa.
Indonesia
juga dikenal dengan hasil perkebunannya, berdasarkan usia tanaman, perkebunan
di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu tanaman semusim (tembakau,
kapas, tebu, jarak, sereh wangi, milam dan rami), dan tanaman tahunan (kopi,
kelapa, cengkeh, pala, kayu manis, dll.).
2. Hutan
Berdasarkan
fungsinya hutan Indonesia dibagi menjadi empat jenis yaitu hutan lindung, hutan
produksi, hutan suaka alam, hutan wisata. Produksi kehutanan berupa kayu hutan,
baik kayu bulat, kayu gergajian, maupun kayu lapis. Hasil hutan tersebut untuk
kegiatan ekspor adalah kayu lapis yang saat ini menjadi produk andalan
Indonesia.
3. Hewan,
peternakan, dan perikanan
Pemanfaatan
dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia seperti kerbau dan kuda atau
sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga
keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.
Populasi
peternakan di Indonesia terdiri atas populasi ternak terbesar, seperti sapi
perah, sapi potong, kerbau dan kuda.
Populasi ternak terkecil meliputi domba, kambing. Sementara populasi unggas
terdiri atas ayam kampong, ayam ras dan itik. Hasil ternak saat ini memiliki
prospek eksport adalah kulit olahan (disamak).
Manfaat sumber daya alam nonhayati :
1. Laut
Air
merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup. Bumu didominasi oleh
wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, sebanyak 97% merupaan
air asin dan hanya 3% yang merupakan air tawar. Pengembangan sumber daya
kelautan dan perikanan dikelompokkan dalam lima industri kelautan, yaitu
industri perikanan, industri mineral dan energi laut , indutri maritime,
industri pelayaran serta industri pariwisata.
2. Angin
Angin
mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya
diletakkan pada ketinggian lebih dari 30 meter
di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang selalu ada, eneri yang
dihasilkan oleh angin jauh lebih bersih dibandingkan energi yang dihasilkan
oleh bahan bakar lain.
3. Tanah
Tanah
termasuk salah satu sumber daya alam non hayati yang penting untuk menunjukkan
pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk
hidup . Perkembangan produktivitas tanaman pertaniandan perkebunan secara
langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah.
4. Hasil
tambang
Pertambangan
dan energi saat ini menjadi primadona sumber penerimaan devisa, khususnya untuk
pendapatan ekspor minyak dan gas. Besarnya potensi nilai ekonomi yang terdapat
dalam barang tambang, maka eksploitasi terhadap produk tersebut dilakukan
terus- menerus.
E.
Lingkungan
Hidup Sebagai Sumber Daya
Dengan
mengaitkan mutu lingkungan dengan derajat pemenuhan kebutuhan dasar, berarti
lingkungan itu merupakan sumber daya. dari lingkungan itu didapatkan
unsur-unsur yang diperlukan untuk produksi dan konsumsi. Sebagian dari sumber daya
itu dimiliki oleh perorangan dan badan tertentu, misalnya lahan dan sepetak
hutan. Sebagian lagi sumber daya itu merupakan milik umum, misalnya udara, sungai,
pantai, dan laut. [8]
Kerusakan
lingkungan di Indonesia dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan,
sehingga alam seakan-akan sudah tidak bersahabat lagi dengan kita. Berikut
beberapa contoh kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang berdampak terhadap
kerusakan lingkungan :[9]
1. Penggalian
batu mangan tahun 2008-2011 di Pulau Timor Barat, Nusa Tenggara Timur tanpa
dibarengi dengan reklamasi. Hal ini brdampak kepada rusaknya sebagian kawasan
hutan, rusaknya daerah resapan air, aliran sungai, pemukiman penduduk, padang
savanna, dan meningkakan lubang-lubang tanah. Ada ±250.357 ha areal yang rusak
akibat penambangan mangan.
2. Pada
2011 ekosistem pesisir seperti hutan mangrove, terumbu karang, estuary dan
padang lamun banyak yang rusak. Kerusakan akibat eksploitasi yang berlebihan,
konversi dan pencemaran. Padahal seperti yang diketahui bahwa ekosistem pesisir
berfungsi sebagai tempat pemijahan, asuhan, mencari makan dan tempat
membesarkan diri semua jenis ikan dan biota laut.
3. Data
tahun 2012, menunjukkan bahwa ±5.000 Ha hutan tropis di pulau Nusakambangan,
Kabupaten Cilalap Jawa Tengah, telah rusak. Di Lampung
±65% hutan dari seluas
1.004 juta Ha, telah dirambah oleh penduduk. Maraknya bencana alam beberapa
tahun terakhir di Indonesia akibat ulah manusia yang mengelola Bumi ini yang
tidak ramah lingkungan dan berkelanjutan. Mengatasnamakan pembangunan ekonomi,
mencukupi kebutuhan sandang, pangan, obat-obatan, papan, energy dan lainnya,
semua orang membenarkan tindak perusahaan lingkungan. Akibatnya, kapasitas dan
daya dukung lingkungan berada pada titik terendah menuju kehancuran.
4. Reklamasi
pantai yang menyebabkan meningkatnya potensi banjir, karena mengubah bentang
alam (geomorfologi) dan aliran air (hidrologi). Penambangan pasir pantai dapat
meningkatkan kekeruhan air laut dan merusak rumpon nelayan, menyebabkan abrasi
pantai.
F.
Bentuk
Perlindungan Sumber Daya Alam[10]
1. Perlindungan air dan tanah.
Komunitas
biologi berperan penting dalam melindungi resapan air, melindungi ekosistem
dari banjir dan kekeringan, sert memelihara jasa dan kualitas air (Wilson dan
Carpenter1999). Daun-daun kering dan tajuk pepohonan mengurangi dampak lampias
air hujan terhadap tanah, akar tanaman serta organisma tanah.
2. Produktivitas ekosistem.
Fotosintesis
tumbuhan dan ganggang memungkinkan energi matahari diserap di dalam jaringan
sel. Energi yang tersimpan di dalam tumbuhan seringkali diambil oleh manusia
untuk makanan, Kayu bakar dan makanan ternak. Bahan-bahan ini juga merupakan
titik awal berbagai rantai makanan, yang akhirnya menjadi produk hewan yang
dipanen manusia. Sekitar 40 % produktivitas lingkungan teresterial didominasi
oleh kebutuhan manusia atas sumber daya alam. Kerusakan vegetasi disuatu
kawasan melalui pemanfaatan yang berlebihan akan merusak kemampuan ekosistem
untuk memanfaatkan energi surya. Tekanan ini selanjutnya akan menurunkan
produksi biomasa tumbuhan dan menurunkan kualitas komunitas hewan yang hidup di
daerah itu.
3. Pengaturan iklim.
Komunitas
tumbuhan sangat penting dalam mengatur kondisi iklim lokal, regional, bahkan
global. Pada tingkat lokal, pepohonan memberi keteduhan dan menahan air,
sehingga dapat mengurangi temperatur lokal saat cuaca panas. Efek pendinginan
ini mengurangi penggunaan kipas angin dan AC, dan menambah kenyamanan seseorang
sehingga meningkatkan efisiensi kerja. Pepohonan juga penting sebagai penahan
angin untuk ladang pertanian dan rumah serta mengurangi hilangnya energi panas
dari bangunan saat cuaca dingin. Pada tingkat regional, uap air dilepas ke
atmosfer melalui proses transpirasi oleh tumbuhan. Uap air dapat kembali lagi
sebagai hujan. Di tingkat global, hilangnya vegetasi dari berbagai daerah di
dunia dengan hutan yang luas seperti limbah Amazon dan Afrika Barat dapat mengurangi
rata-rata tahunan curah hujan dan bahkan mengubah pola cuaca pada umumnya. Pada
lingkungan perairan dan terestrial, pertumbuhan tumbuhan berhubungan erat
dengan siklus karbon. Berkurangnya lapisan vegetasi akan menurunkan kemampuan
menyerap karbon dioksida. Akibatnya, terjadi peningkatan kadar karbon dioksida
yang membawa pemanasan global. Tumbuh-tumbuhan adalah paru-paru hijau dari
planet bumi, menghasilkan oksigen yang dibutuhkan semua hewan untuk bernafas,
termasuk manusia.
4. Hubungan antarspesies.
Bagi
berbagai spesies yng dimanfaatkan manusia untuk nilai kegunaan produktifnya,
kelangsungan hidup mereka bergantung pada spesies liar lainnya. Sebagai contoh,
hewan buruan dan ikan bergantung pada
serangga dan tumbuhan sebagai makanan mereka. Penurunan populasi serangga dan
tumbuhan tersebut akan menurunkan pula jumlah hewan buruan dan ikan. Dengan
demikian, penurunan spesies liar yang bagi manusia nilainya kecil ternyata
dapat mentebabkan penurunan spesies yang bernilai ekonomi penting. Tanaman pangan
juga diuntungkan oleh kehadiran burung dan serangga predator, seperti belalang
sembah, karena mereka dapat memangsa hama serangga yang menyarang tanaman
pangan. Serangga juga berperan sebagai polinator bagi banyak spesies tanaman
pangan.
5. Pemantauan lingkungan.
Spesies
yang sensitif terhadap racun kimia berjasa sebagai indikator peringatan dini
untuk memantau kesehatan lingkungan. Beberapa spesies bahkan dapat menjadi
pengganti alat deteksi yang mahal. Spesies indikator yang terbaik yang telah
diketahui adalah lumut kerak batu (lichen), yang menyerap sejumlah besar kimia
dari air hujan dan populasi udara. Bahan racun dengan kadar tinggi akan
membunuh lumut kerak. Dengan demikian, distribusi dan kerapatan lumut kerak
berguna untuk mengidentifikasi daerah mana yang terkontaminasi disekitar sumber
polusi udara, misalnya tempat peleburan emas. Biota perairan seperti moluska
juga efektif untuk memantau polusi karena ia memproses air dalam volume banyak
dan menyimpan bahan kimia beracun seperti logam, timbal dan pestisida di dalam
jaringan tubuhnya.
6. Rekreasi dan ekowisata.
Ekosistem
memberikan banyak jasa rekreasi bagi manusia. Contohnya, menyediakan tempat
untuk menikmati aktivitas non-konsumtif seperti mendaki gunung (hiking), fotografi,
dan pengamatan burung .
7. Konservasi
Sumber Daya Alam
Konservasi
sumber daya alam adalah penghematan penggunaan sumber daya alam dan
memperlakukannya sesuai hukum alam. Pengertian konservasi adalah suatu upaya
atau tindakan untuk menjaga keberadaan sesuatu.
Beberapa
masalah dalam menangani konservasi sumber daya alam antara lain:[11]
a) Pertumbuhan
penduduk yang relatif tinggi sekitar1,3 % per tahun
b) Jumlah
penduduk dengan penyebaran yang tidak merata
c) Jumlah
orang yang bekerja pada sector pertanian 39,96% juta orang dengan luas lahan pertanian
13 juta ha. Hal ini berarti rata- rata lahan petani antara 0,3 hingga 0,4.Oleh
karena itu, terjaddi alih fungsi lahan
d) Sumber
daya alam adalah modal dasar pembangunan yang harus dimanfaatkan baik sebagai
objek maupun subjek pembangunan. Oleh karena itu, untuk melestarikan kawasan
konservasi sebagai perwakilan 80 ekosistem di Indonesia.
Dengan
memperhatikan permasalahan dan kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup
seperti diuraikan di atas, maka strategi kebijakan yang ditempuh adalah sebagai
berikut :
a) Mengintegrasikan
prinsip- prinsip ekologi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
pemanfaatan sumber daya alam,
b) Menumbuhkan
tanggung jawab sosial dan praktek ekoefisiensi di tingkat perusahaan dengan
memasukkan biaya pemulihan lingkungan dan biaya sosial dalam produksi. Biaya
lingkungan bukan merupakan beban dalam biaya produksi, melaikan investasi
jangka panjang.
c) Memilih
teknologi yang tepat dan efektif untuk kegiatan konservasi serta rehabititasi
sumber daya alam.
d) Optimalisasi
pemanfaatan sumber daya alam untuk mejamin keseimbangan pemanfaatan dan
konservasi sumber daya alam.
e) Menata
kelembagaan, termasuk pendelegasian kewenangan dalam pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup secara bertahap kepada pemerintah daerah dengan
memperhatikan kearifan masyarakat local.
f) Melakukan
pembenahan terhadap regulasi hukum menuju regulasi yang partisipatif dan
responsive yang didasari prinsip- prinsip keterpaduan, pengakuan hak- hak asasi
manusia, serta keseimbangan ekologis, ekonomis, dan sosial .
g) Melakukan
reorientasi paradigm pembangunan yang mengakui hak- hak public terhadap
pengelolaan sumber daya alam.
h) Mendorong
budaya yang berwawasan lingkungan melalui revitalisasi dan pelestarian budaya
local untuk menumbuhkan etika lingkungan dalam pendidikan lingkungan
masyarakat.
i)
Mengembagkan pola kemitraan dengan
bberbagai pihak dengan mengesampingkan ego sektoral dalam pelestarian sumber
daya alam.
Dalam
melaksanakan strategi kebijakan tersebut, langkah- langkah yang dilakukan
mengacu pada program - program pokok yang perlu ditetapkan, yaitu program
pengembangan dan peningkatan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan
hidup, program peningkatan efektivitas pengelolaan, konservasi dan rehabilitasi
sumber daya alam, program pencegahan dan pengendalian kerusakan dan pencemaran
lingkungan hidup, program penataan kelembagaan dan penegakan hukum pengelolaan
sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup, dan program peningkatan
peranan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian
lingkungan hidup.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sumber
daya alam adalah segala sesuatu yang ada di alam yang bisa bermanfaat dan
dimanfaatkan manusia untuk keberlangsungan hidupnya, atau sederhananya sumber
daya alam adalah kekayaan bumi yang tersedia. Sumber daya ala mini terdiri dari
lingkungan abiotik dan biotik yang akan mempengaruhi sumber daya alam.
Lingkungan manusia didefenisikan sebagai segala sesuatu yang berada disekitar
manusia yang berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri
Sumber
daya alam terbagi menjadi beberapa jenis, ada yang bisa diperbaharui dan ada
yang tidak bisa diperbaharui. Manusia
berperan mengolah, melestarikan dan menjaga kekayaan bumi ini agar bisa
tetap di manfaatkan kembali.
Pengolahan
sumber daya alam yang baik akan bermanfaat untuk meningkatnya kekayaan alam dan
sebaliknya jika alam di rusak maka sumber daya alam pun perlahan akan rusak dan
habis.
B.
Saran
Sebagai
manusia yang mengerti arti pentingnya alam untuk kita, kita patutnya harus
menjaga dan melindungi alam, agar tidak menghancurkan potensi- potensi sumber
daya alam yang dimiliki oleh bumi. Karena setiap kekayaan yang dimiliki
bemanfaatnya adalah untuk kita sendiri . Menjaga bumi sama juga menjaga diri
kita karena tanpa kekayaan yang adda dalam bumi kita tidak akan mampu
melanjutkan kehidupan kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Indrawan, Mochamad,
dkk,. 2007. Biologi Konservasi. Jakarta:
Yayasa Pustaka Obor Indonesia
Nizamuddin.
1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia
Ritonga, Abdurrahman ,
dkk. Kependudukan
dan Lingkungan Hidup. Medan :
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sodiq, Mochammad. 2014.
Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group
Soemarwoto,
Otto. 1985. Ekologi, Lingkungan Hidup dan
Pembangunan. Jakarta: Djambatan
Sorjani, Mohammad, dkk.
1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dalam
Pembangunan. Jakarta : UI
Zulkifli,
Arif. 2014. Dasar- Dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta : Salemba Teknika
[1] Nizamuddin, Ilmu Alamiah
Dasar, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991),.hlm 160
[2] Abdurrahman Ritonga,dkk., Kependudukan dan Lingkungan Hidup. ( Medan : Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2003), hal. 228
[3] Mochammad Sodiq, Ilmu Kealaman Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014) , hlm 159
[4] Mohammad Sorjani, dkk. Lingkungan: SUmberdaya alam dalam
pembangunan, ( Jakarta : UI, 987),hal.
[5] Ibid, hlm 159-169
[6] Ibid, hlm 171-172
[7] Arif Zulkifli, Dasar- Dasar Ilmu Lingkungan, (Jakarta :
Salemba Teknika, 2014), hal. 36-38
[8] Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan,
(Jakarta: Djambatan, 1985) , hlm 44-45
[10] Mochamad Indrawan, dkk, Biologi
Konservasi, (Jakarta: Yayasa Pustaka Obor Indonesia, 2007), hlm 63-67
[11] Arif Zulkifli, Op.Cit, hlm. 48-49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar