Jumat, 07 April 2017

Makalah Biologi Umum



SEL

Disampaikan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Biologi Umum


Disusun oleh :
Kelompok 2

Nama                    :       Ismi Fahrunnisah Rambe
                                      Linda Amalia Saragih     



Semester     :         I (Satu)



JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2016
 



Kata Pengantar

            Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan segala        petunjuk, kekuatan, rahmat dan hidayah-Nya  kepada kami,  sehingga  kami  bisa  menyelesaikan makalah kami yang berjudul “SEL SEBAGAI SATUAN  TERKECIL KEHIDUPAN” ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga  tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing dan keluarga serta teman-teman yang kami sayangi.

            Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan pembuatan  makalah  kami    ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan maupun    penyajian  materi. Untuk itu  kritik  dan saran yang membangun dari semua pihak,    kami harapkan demi kesempurnaan dalam  penyusunan dan penulisan makalah  ini kedepannya. Semoga  apa yang  kami bahas dimakalah  ini  bermanfaat untuk    pembaca.









                                                                                    Medan, 13 Sepetember 2016






                                                                                                Penulis





DAFTAR    ISI



KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN                                                                                        
            1. Latar Belakang                                                                                                 
            2. Rumusan Masalah                                                                                            
            3. Tujuan                                                                                                              
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Sel
2. Komponen Penyusun Sel
3. Struktur dan Fungsi Sel
4.Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik
5. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
6. Mekanisme Transpor Melalui Membran Sel
7. Sel dalam Larutan Hipotonik, Isotonik, dan Hipertonik
8. Sintesis Protein
BAB III PENUTUP
            1. Kesimpulan                                                                                                      
            2. Saran

DAFTAR PUSTAKA                                                                                               
        








BAB  I
PENDAHULUAN

1.      Latar    Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari biologi mengambil peran yang sangat penting. Untuk itulah dalam  mempelajari biologi perlunya kita mempelajari  tentang Sel.  Karena sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan.  Alam semesta ini begitu luas  dan  jika  kita  selediki  lebih  dalam  ternyata  terdapat  kehidupan  yang  lebih  kecil  dan  sederhana  sebagai  pembentuknya. Sel-sel  tersebut  membentuk kesatuan  untuk  membentuk kehidupan.  Semua  organisme  tersusun  atas  sel-sel.  Mulai  dari sehelai daun hingga pohon yang begitu besar semua tersusun  atas  sel.  Sel  memiliki  ukuran  yang sangat kecil dan kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron, ada yang  mencapai  30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. Sel seperti sebuah  pabrik  yang  senantiasa bekerja agar proses kehidupan terus berlangsung.

Sel  memiliki  bagian-bagian  untuk  menunjang fungsi  tersebut.  Ada  bagian  sel yang berfungsi untuk menghasilkan energi, ada yang bertanggung jawab  terhadap perbanyakan sel, dan ada bagian yang  menyeleksi  lalu  lintas  zat masuk dan keluar sel. Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot(eu=sejati, karyon=inti) yang memiliki membran inti dan Prokariot(pro=sebelim, karyon=inti) yang tidak  memiliki membran inti dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler. Dengan  mengetahui komponen tersebut, kita dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan. 

2.      Rumusan  Masalah
1.      Apakah  sel  itu  dan  apa  saja  komponen  penyusunnya?
2.      Bagaimanakah  struktur  dan  fungsi  sel  ?
3.      Apakah  perbedaan  antara  sel  hewan  dan  tumbuhan?
4.      Bagaimanakah mekanisme transport melalui membran sel?
5.      Bagaimanakah sintesis protein dan reproduksi sel?

3.Tujuan    
            1.    Mengenal  tentang  sel  dan  komponen  penyusunnya
            2.    Mengetahui  tentang  struktur  dan  fungsi  sel
3.    Mengetahui  perbedaan  antara  sel  hewan  dan  sel  tumbuhan
4.    Mengetahui bagaimana mekanisme transport melalui membran sel
5.    Mengatahui bagaimana sintesis protein dan reproduksi sel



Kata Pengantar
            Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan segala        petunjuk, kekuatan, rahmat dan hidayah-Nya  kepada kami,  sehingga  kami  bisa  menyelesaikan makalah kami yang berjudul “SEL SEBAGAI SATUAN  TERKECIL KEHIDUPAN” ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga  tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing dan keluarga serta teman-teman yang kami sayangi.

            Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan pembuatan  makalah  kami    ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan maupun    penyajian  materi. Untuk itu  kritik  dan saran yang membangun dari semua pihak,    kami harapkan demi kesempurnaan dalam  penyusunan dan penulisan makalah  ini kedepannya. Semoga  apa yang  kami bahas dimakalah  ini  bermanfaat untuk    pembaca.









                                                                                    Medan, 13 Sepetember 2016






                                                                                                Penulis





DAFTAR    ISI



KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN                                                                                        
                        1. Latar Belakang                                                                                                 
                        2. Rumusan Masalah                                                                                            
                        3. Tujuan                                                                                                              
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Sel
2. Komponen Penyusun Sel
3. Struktur dan Fungsi Sel
4.Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik
5. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
6. Mekanisme Transpor Melalui Membran Sel
7. Sel dalam Larutan Hipotonik, Isotonik, dan Hipertonik
8. Sintesis Protein
BAB III PENUTUP
                      1. Kesimpulan                                                                                                      
                      2. Saran

DAFTAR PUSTAKA                                                                                               
        








BAB  I
PENDAHULUAN

1.      Latar    Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari biologi mengambil peran yang sangat penting. Untuk itulah dalam  mempelajari biologi perlunya kita mempelajari  tentang Sel.  Karena sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan.  Alam semesta ini begitu luas  dan  jika  kita  selediki  lebih  dalam  ternyata  terdapat  kehidupan  yang  lebih  kecil  dan  sederhana  sebagai  pembentuknya. Sel-sel  tersebut  membentuk kesatuan  untuk  membentuk kehidupan.  Semua  organisme  tersusun  atas  sel-sel.  Mulai  dari sehelai daun hingga pohon yang begitu besar semua tersusun  atas  sel.  Sel  memiliki  ukuran  yang sangat kecil dan kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron, ada yang  mencapai  30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. Sel seperti sebuah  pabrik  yang  senantiasa bekerja agar proses kehidupan terus berlangsung.

Sel  memiliki  bagian-bagian  untuk  menunjang fungsi  tersebut.  Ada  bagian  sel yang berfungsi untuk menghasilkan energi, ada yang bertanggung jawab  terhadap perbanyakan sel, dan ada bagian yang  menyeleksi  lalu  lintas  zat masuk dan keluar sel. Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot(eu=sejati, karyon=inti) yang memiliki membran inti dan Prokariot(pro=sebelim, karyon=inti) yang tidak  memiliki membran inti dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler. Dengan  mengetahui komponen tersebut, kita dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan. 

2.      Rumusan  Masalah
1.      Apakah  sel  itu  dan  apa  saja  komponen  penyusunnya?
2.      Bagaimanakah  struktur  dan  fungsi  sel  ?
3.      Apakah  perbedaan  antara  sel  hewan  dan  tumbuhan?
4.      Bagaimanakah mekanisme transport melalui membran sel?
5.      Bagaimanakah sintesis protein dan reproduksi sel?

3.Tujuan    
            1.    Mengenal  tentang  sel  dan  komponen  penyusunnya
            2.    Mengetahui  tentang  struktur  dan  fungsi  sel
3.    Mengetahui  perbedaan  antara  sel  hewan  dan  sel  tumbuhan
4.    Mengetahui bagaimana mekanisme transport melalui membran sel
5.    Mengatahui bagaimana sintesis protein dan reproduksi sel



BAB  II
PEMBAHASAN

1.     Pengertian  Sel 
Sel berasal dari bahasa Latin yaitu cellulae yang artinya ruang kecil. Yang  mana sel adalah unit kehidupan terkecil, yang berarti sel ini menjalani  metabolisme, homeostasis, pertumbuhan, dan reproduksi. Sel sebagai sebagai  satuan terkecil dalam kehidupan mempunyai peranan penting, seperti sel  sebagai  bagian struktur makhluk hidup. Kebanyakan makhluk dibumi ini terdiri atas  banyak  sel.[1]
Sel berbeda dalam hal ukuran, bentuk, dan aktivitas. Sel memiliki  kemiripan dalam  tiga  aspek , yaitu  membran  plasma,  nucleus,  sitoplasma.
a.      Sejarah  Perkembangan  Sel
Setelah  hampir  200  tahun  dari  penemuannya,  sel  dianggap  sebagai  bagian  sistem  membran  dalam  organism  multisel,  tidak  terpisahkan.  Hingga  1820-an,  perkembangan  lensa  yang  pesat  menyebabkan  pengamatan  yang  lebih  teliti  terhadap  sel.
  Tabel  Sejarah  Perkembangan  Sel
No.
Tahun
Ilmuan
Peristiwa  yang  terjadi
1.
1665
Robert  Hooke
Menemukan  ruang-ruang  kecil  pada  sayatan  gabus,  yang  kemudian  diberi  nama  sel.
2.
1674
Antony van Leeuwenhoek
Menemukan sel bakteri, protozoa, darah merah, spermatozoa dan jaringan hewan.
3.
1824
Hendri Dutrochet
Menemukan bahwa hewan dan tumbuhan memiliki struktur sel yang sama.
4.
1831-1833
Robert  Brown
Mendeskripsikan  inti  sebagai  suatu  struktur  berbentuk  bola.
5.
1835
Felix  Dujardin
Bagian  penting  dalam  sel  adalah  berupa  cairan  .
6.
1838
Mathias  Schleiden
Semua  tumbuhan  tersusun  atas  sel.




7.
1839
Theodor  Schwann
Semua  hewan  berasal  dari  sel.
8.
1840
Johannes  Purkinje
Protoplasma  untuk  cairan  di  dalam  sel.

9.
1855
Rudolf  Virchow
Sel  berasal  dari  sel-sel  yang  telah  ada  sebelumnya.
10.
1862
Koliker
Sitoplasma  untuk  material  yang  mengelilingi  inti
11.
1866
Haeckel
Inti  bertanggung  jawab  untuk  menyimpan  dan  memindahkan  sifat-sifat  menurun.
12.
1866-1888
Wilhelm von Waldeyen- Hartz
Studi  detail  tentang  pembelahan  sel  dan  kromosom.
13.
1880-1883
Walther Flemming
Ditemukannya  plastid(kloroplas)

            Pengamatan-pengamatan  yang  ada  menghasilkan  empat  generalisasi  yang  sekarang  disebut  Teori  Sel,  yaitu  :
1.      Setiap  organism  hidup  terdiri  atas  satu  atau  lebih  sel.
2.      Sel  ialah  unit  structural  dan  fungsional  organism.  Satu  sel  merupakan  unit  kehidupan  terkecil  sebagai  bagian  organism  multisel.
3.      Semua  sel  hidup  berasal  dari  pembelahan  sel  lain  sebelum  hidup.
4.      Sel  mengandung  materi  yang  diwariskan  kepada  keturunannya  selama  pembelahan.[2]
 
Jadi  sel  merupakan  unit  kehidupan  terkecil  makhluk  hidup.  Kenapa  sel  dikatakan  satuan  terkecil  dalam  kehidupan.  Alasannya  karena  tidak  ada  lagi  yang  lebih  kecil  dari  pada  sel  yang  mampu  hidup.

Memang  setelah  dilihat  dengan  Mikroskop  Elektron,  bisa  kita  lihat  banyak  sekali  organel  sel  yang  sangat  kecil  dibanding  sel. Tetapi  mereka  hanyalah  organel  yang  tidak  mampu  bertahan  jika  tidak  berorganisasi  dalam  sebuah  sel.  Itulah  mengapa  sel  disebut  sebagai  satuan  terkecil  kehidupan.

2.     Komponen  Penyusun  Sel
            Sel  merupakan  satuan  unit  dimana  dalam  satuan  unit  pasti  ada  komponen  penyusunnya  sehingga  terbentuknya  suatu  sistem  jaringan  dalam  tubuh  makhluk  hidup.  Adapun  komponen  penyusun  sel  berupa  berbagai  komponen  kimiawi  meliputi;  senyawa  organic,  senyawa  anorganik,  unsure  makro,  dan  unsur  mikro.
A.    Senyawa  Organik
            Senyawa  organic  merupakan  zat-zat  yang  tersusun  oleh  unsure-unsur(lebih  sari  satu  unsur).  Senyawa  organic  terdapat  di  dalam  tubuh  makhluk  hidup  atau  dihasilkan  oleh  makhluk  hidup  itu  sendiri.  Senyawa  organic  sering  disebut  juga  senyawa  biologi.  Senyawa  organik  tersebut  meliputi  karbohidrat,  lemak,  protein,  dan  asam  nukleat.[3]
1.      Karbohidrat
Karbohidrat  terdiri  dari  unsure  karbon  (C),  oksigen  (O),  dan  hydrogen  (H).  Rumus  molekulnya  adalah  Cn(H2O)n.  Karbohidrat  dibedakan  menjadi  tiga  jenis,  yaitu  monosakarida,  disakarida,  dan  polisakarida.
a.    Monosakarida
Monosakarida  artinya  suatu  gugusan  gula  sederhana,  berfungsi  untuk  menghasilkan  energi.  Jenis-jenis  monosakrida,  yaitu  :
a)         Triosa:  monosakarida  yang  tersusun  atas  3  atom  C,  terdapat  di  dalam  sel  sebagai  hasil  oksidasi  heksosa  dan  pentosa.  Misalnya:  gliseraldehid.
b)         Pentose:  monosakarida  yang  tersusun  atas  5  atom  C,  terdapat  pada  DNA,RNA,  dan  beberapa  koenzim.  Misalnya:  ribosa  dan  ribulosa.
c)         Heksosa:  monosakarida    yang  tersusun  atas  6  atom  C.  Misalnya:  glukosa,  fruktosa,  dan  galaktosa.

b.   Disakarida 
     Disakarida  artinya  dua  gugusan  gula  sederhana,  berfungsi  untuk  menghasilkan  makanan  atau  energi.  Jenis-jenis  disakarida  yaitu:
a)      Sukrosa:  disakarida  yang  tersusun  atas  dua  monosakarida,  yaitu  glukosa  dan  fruktosa.  Misalnya:  gula  pada  tebu.
b)      Maltosa:  disakarida  yang  tersusun  atas  dua  monosakarida,  yaitu  glukosa  dan  glukosa.  Misalnya:  gula  yang  terdapat  pada  biji-bijian.
c)      Laktosa:  disakarida  yang  tersusun  atas  dua  monosakarida,  yaitu  glukosa  dan  galaktosa.  Misalnya:  gula  susu  dari  kelenjar  susu  mamae.
c.    Polisakarida 
     Polisakarida  artinya  mengandung  banyak  gugusan  gula  sederhana,  berfungsi  untuk  membentuk  membran,  xylem,  dan  dinding  sel.  Polisakrida  dibedakan  menjadi  dua  yaitu  homopolisakarida  dan  heteropolisakarida.  Homopolisakarida  terbentuk  dari  monosakrida  yang  sama,  sedangkan  heteropolisakarida  terbentuk  dari  monosakrida  yang  berbeda.
     Beberapa  contoh  homopolisakarida,  yaitu:
a)      Amilum:  hasil  dari  fotosintesis.  Misalnya,  tepung  dan  beras.
b)      Glikogen:  gula  yang  tersimpan  di  otot  atau  di  hati.
c)      Selulosa:  polisakarida  yang  berfungsi  untuk  melindungi  sel  tumbuhan.
d)     Lignin:  ditemukan  pada  xylem  dan  dinding  sel.
e)      Inulin:  polisakarida  yang  terdapat  pada  sel  akar  tumbuhan  tertentu,  berfungsi  sebagai  cadangan  makanan.
Contoh  heteropolisakarida,  yaitu:
a)   Kitin:  pembentuk  rangka  luar  (eksoskeleton)  pada  beberapa  hewan  invertebrate. 
b)   Heparin:  polisakarida  pembentuk  pembuluh  darah,  khususnya  arteri.[4]

2.   Lemak  (lipid)
     Lemak  tersusun  atas  glisorel  dan  asam  lemak.  Lemak  mempunyai  beberapa  fungsi  yaitu  membentuk  membran  sel,  melindungi  organ-organ  tubuh,  mempertahankan  suhu  tubuh,  dan  sebagai  cadangan  energi.

 Lemak  dibedakan  menjadi  tiga  jenis,  yaitu:
1)      Lemak  Sederhana
Lemak  sederhana  adalah  lemak  yang  hanay  tesusun  oleh  1  gliserol  dan  3  asam  lemak.  Lemak  sederhana  dibedakan  lagi  menjadi  dua  jenis,yaitu:
a)      Lemak  jenuh  merupakan  lemak  yang  jumlah  atom  H  pad  arantai  sudah  maksimal.  Contohnya,  asam  asetat.
b)      Lemak  tak  jenuh  merupakan  lemak  dengan  jumlah  atom  H  pada  rantai  belum  maksimal.  Contohnya,  asam  linoleat  dan  asam  oleat.
2)      Lemak  Gabungan
Lemak  gabungan  merupaka  gabungan  dari  asam  lemak  dengan  senyawa-senyawa  lainnya.  Beberapa  contohnya  antara  lain,  yaitu:
a)      Lipoprotein:  gabungan  antar  lemak  dan  protein
b)      Fosfolipid:  gabungan  antara  lemak  dengan  fosfat
c)      Glikolipid:  gabungan  antara  lemak  dengan  karbohidrat.
d)     Karoteniod:  gabungan  antara  lemak  dengan  pigmen.

3)      Turunan  Lemak
Turunan  lemak  adalah  turunan  dari  lemak  yang  rantai  hidrokarbonnya  berbentuk  cincin.  Contohnya  steroid  (kolestrol),  yaitu  turunan  dari  lemak  yang  bisa  mengangkut  lemak  dari  tubuh  dan  tertimbun  di  pembuluh  darah.

3.   Protein 
Protein  tersusun  atas  C,  H,  dan  O  serta  unsure  N,  kadang-kadanga  ditambah  unsur  P  dan  S.  protein  merupakan  senyawa  organic  penting  karena  termasuk  komponen  pembentuk  sel  dan  bagian-bagiannya.  Beberapa  fungsi  protein  adalah  membentuk  membran  sel,  organel-organel  sel,  senyawa  lain,  dan  mengganti  bagian-bagian  sel  yang  sudah  rusak.  Protein  dibedakan  menjadi  dua  bagian,  yaitu:[5]
1)      Protein  Sederhana
Protein  sederhana  merupakan  protein  yang  jika  dihidrolisis  hanya  menghasilkan  asam  amino,  contohnya:  protein  albumin  dan  globulin.
2)      Protein  Gabungan
Protein  Gabungan  merupakan  protein  yang  jika  dihidrolisis  akan  membentuk  asam  amino  dan  senyawa  lainnya.  Contohnya: 
a)      Glikoprotein:  tersusun  atas  protein  dan  karbohidrat.
b)      Lipoprotein:  tersusun  atas  protein  dan  lipid.
c)      Nucleoprotein:  tersusun  atas  protein  dan  asam  nukleat.

4.   Asam  Nukleat
Asam  nukleat  merupakan  polimer  dari  monomer-monomer  yang  disebut  nukleotida.  Nukleotida  tersusun  ats  gula  pentose,  basa  nitrogen,  dan  gugus  fosfat.  Asam  nukleat  ada  dua  jenis,  yaitu  DNA  dan  RNA.

B.     Senyawa  Anorganik
Senyawa  anorganik  dibedakan  dari  senyawa  organik    karena  senyawa  anorganik  tidak  terdapat  ikatan  karbon-hidrogen.  Senyawa  anorganik  banyak  terdapt  diluar  tubuh,  yaitu:
1)      Air 
Air  sangat  dibutuhkan  makhluk  hidup.  Air  dibedakan  menjadi  dua  jenis,  yaitu:  air  bebas  adalah  air  yang  tidak  terikat  oleh  senyawa  lain,  dan  air  terikat  adalah  air  yang  terikat  oleh  senyawa  lain.  Beberapa  manfaat  air,  yaitu:
a)      Pelarut  universal  untuk  zat  organic  dan  anorganik.
b)      Alat  transfortasi,  yaitu  membawa  zat  sisa  dari  sari-sari  makanan  dan  zat  sisa  dari  metabolism.
c)      Media  atau  terjadinya  reaksi  kimia.
d)     Pengatur  suhu  tubuh.
2)      Gas
Bebrapa  gas  yang  terlibat  dalam  kegiatan  sel  antara  lain  adalah  oksigen  dan  karbondioksida.
3)      Garam-garam  Mineral
Merupakan  suatu  senyawa  yang  terbentuk  dari  asam  dan  basa  yang  berfungsi  menjaga  kesseimbangan  osmosis  sel,  mejaga  fungsi  fisiologis,  menjaga  keseimbangan  energi,  dan  menjaga  keseimbangan  asam  dan  basa.

C. Unsur  Makro
Unsur  makro  adalah  unsure  terbesar  yang  menyusun  sebuah  sel.  Unsure  makro  yang  utama  meliputi  oksigen  sebanyak  62%,  kalium  sebanyak  25%,  karbon  sebanyak  20%,  hydrogen  dan  nitrogen  masing-masing  10%,  selain  itu  terdapat  sulfur,  fosfor,  kalsium,  magnesium,  dan  natrium.

D. Unsur  Mikro
     Unsur  mikro  adalah  unsur  yang  terdapat  di  dalam  sel  dalam  jumlah  sedikit.  Tetapi  kehadiran  unsur  ini  tetap  di  butuhkan  oleh  sel,  antara  lain  besi(Fe), tembaga(Cu),  kobalt(Co),  mangan(Mn),  seng(Zn),  molybdenum(Mo),  boron(Bo),  dan  silicon(Si).[6]

3.  Struktur  dan  Fungsi  Sel
Tabel  Struktur  dan  Fungsi  Bagian-bagian  Sel :
No.
Nama  Bagian
Struktur
Fungsi
1.
Inti  sel  (nukleus).
Bentuk  inti  sel  umumnya  tidak  tetap.  Inti  sel  terdiri  atas  tiga  bagian,  yaitu:  selaput  inti,  nucleolus,  dan  nukleoplasma.  Berisi  informasi  genetic.
Mengontrol  semua  kegiatan  yang  terjadi  di  dalam  sel.
2.
Membran  sel/  membran  plasma
Tersusun  atas  lipid  dan  protein.  Membran  sel  membatasi  sel  dengan  lingkungan  luar.
Mengatur  keluar  masuknya  molekul-molekul.
3.
Sitoplasma
Bagian  sel  di  antara  membran  sel  dan  inti  sel,  terdapat  diluar  inti  sel.  Tersusun  atas  air,  protein,  karbohidrat,  lemak,  mineral,  dan  enzim.  Berisi  cairan  sel,  organel,  pigmen,  dan  cadangan  makanan  berupa  pati,  lemak,tepung,  dan  glikogen.
Tempat  berlangsungnya  metabolism,  gerakan,  dan  biosintesis.
4.
Ribosom
Terdapat  bebas  dalam  sitoplasma  dan  menempel  pada  reticulum  endoplasma  kasar.  Organel  sel  berbentuk  bintik-bintik  kecil  dan  tidak  bermembraaan.  Tersusun  atas  RNA  ribosom  dan  protein.
Sebagai  tempat  sintesis  protein.
5.
Mitokondria
Merupakan  organel  rangkap,  yaitu  membran  dalam  dan  membran  luar.  Membran  luar  memiliki  permukaan  yang  halus  dan  membran  dalam  berlekuk-lekuk  yang  disebut  Krista
Berperan  dalam  respirasi  sel  (penghasil  energi).
6.
Lisosom
Berbentuk  kantung  kecil  yang  bermembran  tunggal,  berisi  enzim  yang  dapat  mencerna  polisakrida,  lipid,  fosfolipid,  asam  nukleat,  dan  protein.
Sebagai  bagian  pencernaan  dalam  sel.
7.








Retikulum  Endoplasma
Organel  sel  berbentuk  jarring-jaring  tidak  teratur.  RE  adalah  organel  yang  menghubungkan  inti  sel  dengan  bagian  sitoplasma.  RE  kasar  diselubungi  oleh  ribosom,  RE  halus  tidak  diselubungi  oleh  ribosom  dan  memiliki  enzim-enzim  pada  permukaannya.
RE  kasar    berfunngsi  mendukung  sintesis  protein  dan  menjadi  penghubung  antara  inti  sel  dengan  sitoplasma.  RE  halus  berperan  dalam  detoksifikasi  racun  atau  obat-obatan  dalam  hati.
8.
Badan  Golgi
Organel  sel  berbentuk  menyerupai  kumpulan  kotak  suara,  gelembung  kecil,  dan  kantung  kecil  yang  bertumpuk-tumpuk.
Berperan  dalam  sekresi  protein,  karbohidrat,  dan  glikoprotein.  Membentuk  membaran  plasma,  dan  membentuk  dinding  sel  tumbuhan.
9.
Vakuola
Merupakan  rongga  yang  terdapt  di  sitoplasma,  berisi  cairan,  dan  dibatasi  oleh  selaput  yang  disebut  tonoplas.  Berisi  cairan  yang  mengandung  glukosa,  asam  organic,  asam  amino,  gas,  garam-garam  Kristal,  minyak  asiri,  antosianin/zat  warna,  dan  alkaloid.  Semakin  tua  umur  sel  vakuolanya  semakin  besar.
Meyimpan  cadangan  makanan  dan  metabolism.
10.
Sentriol
Hanya  terdapat  pada  sel  hewan.  Sentriol  berjumlah  sepasang  dan  terletak  saling  tegak  lurus  antar  sesamanya  didekat  inti  sel.
Mengatur  arah  gerak  kromosom  pada  saat  pembelahan  sel.
11.
Plastida
Organel  sel  yang  terdapat  pada  tumbuhan  dan  ganggang.  Dikelompokkan  menjadi  tiga,  yaitu:  kromoplas(  plastid  yang  mengandung  selain  klorofil),  leukoplas(  plastid  yang  berwarna  putih,  kloroplas(plastid  wana  hijau  mengandung  klorofil).
Kloroplas  dan  kromoplas  berperan  dala  fotosintesis,  leukoplas    berperan  menyimpan  cadangan  lemak  seperti  amilum,  minyak,  dan  protein.
12.
Badan  Mikro
Organel  sel  bermembran,    bulat,  dan  berisi  Kristal  protein.  Dibagi  menjadi  dua  bahagian  yaitu  peroksisom  dan  glioksisom.
Peroksisom  berperan  melindungi  sel  dari  racun  dan  metabolism  lemak  serta  fotorespirasi.  Glioksisom  berperan  dalam  metabolisme  lemak.


13.
Diding  sel
Bagian  terluar  dari  sel  tumbuhan  tersusun  atas  selulosa,  lignin,  dan  suberin.  Bersifat  permeable  dan  memiliki  poro-pori  yang  menyebabkan  suatu  zat  masuk  dan  keluar  dari  sel.
Mempertahankan  bentuk  dan  memberi  kekuatan  pada  sel.

4.  Perbedaan  Sel  Prokariotik  dan  Eukariotik
a.   Struktur  Sel  Prokariotik
Kata  prokariotik  berarti  “sebelum  nukleus”  yang  mengingatkan  bahwa  prokariotik  itu  ada  sebelum  eukariotik.  Sel  prokariotik  merupakan  sel  yang  tidak  memiliki  membran  inti (nucleus)  yang  jelas  untuk  melindungi  DNA.  Contohnya  bakteri  dan  ganggang  biru.  Sel  prokariotik  umumnya  berukuran  kecil  dan  masih  bersifat  sederhana  serta  hidup  sebagai  individu  atau  koloni.  Selnya  berbentuk  batang,  memiliki  lapisan  luar  yang  berfungsi  melindungi  bagian  dalam  sel.
Hal  umum  yang  dimiliki  oleh  sel  prokariotik:[7]
§  Semua  prokariotik  adalah  organel  bersel  satu  tanpa  nucleus.  Organism  ini  menempati  hampir  seluruh  wilayah  biosfer.
§  Bakteri  dan  archaea  adalah  contohnya.  Kebanyakan  jenisnya  memiliki  dinding  sel  di  sekitar  membran  plasma.
§  Prokariota  memiliki  sturuktur  sederhana,  tetapi  banyak  variasi  jenisnya.

b.   Struktur  Sel  Eukariotik
Sel  eukariotik  merupakan  kelompok  sel  yang  sudah  memiliki  membran  inti  (nukleus)  dengan  jelas.  Semua  sel  kariotik  memulai  kehidupan  dengan  nukleus.  Eu-berarti  benar,  karyon-berarti  karnel(nukleus  eu).  Contohnya  sel  hewan  dan  tumbuhan  tingkat  tinggi  seperti  fungi(jamur).  Bentuk  selnya  bisa  berupa  gelendong,  pipih,  bulat,  kuboid,  atau  kolumar.[8]

Organel  Sel  Eukariotik
Nama  Organel
Fungsi
Organel  dengan  Membran

Nukleus 
Melindungi  dan  mengontrol  akses  ke  DNA
Retikulum  endoplasma(RE)
Mengarahkan,  memodifikasi  rantai  baru  polipeptida,  membentuk  lipid
Badan  Golgi
Memodifikasi  rantai  polipeptida  baru,  menelaah,  membawa  protein  dan  lipid
Vesikel 
Mentranspor,  menyimpan,  atau  mencerna  zat  dalam  sel
Mitokondria 
Membuat  ATP  dengan  pemecahan  gula
Kloroplas 
Membuat  gula  dalam  tumbuhan  dan  beberapa  protista
Lisosom 
Pencernaan  intraseluler
Periksosom 
Inaktivasi  racun(toksin)
Vakuola  
Penyimpanan 
Organel  Tanpa  Membran

Ribosom 
Membentuk  rantai  polipeptida
Sentriol 
Rangka  sitoskleton

Tabel  Perbedaan  Sel  Prokariotik  dan  Eukariotik
Struktur
Prokariotik
Eukariotik
Membran  nukleus
Tidak  ada
Ada
Membran  plastid
Ada  tapi  tidak  terlihat
Ada
Nukleus
Tidak  ada
Ada
Badan  golgi
Tidak  ada
Ada
Histon
Tidak  ada
Ada


5.   Perbedaan  Sel  Hewan  dan  Tumbuhan
a.   Struktur  dan  Fungsi  Sel  Hewan 
1)      Membran  Sel
Membran sel berfungsi sebagai pelindung sel, pengatur transportasi molekul, dan reseptor atau penerima rangsangan dari luar sel. Transport molekul dari dalam dan luat membran sel berlangsung secara difusi, osmosis, atau transport aktif.[9]

2)      Inti Sel
Inti sel berisi butir-butir kromatin yang dihubungkan oleh benang kromatin yang sanagt halus membentuk gulungan benang kromatin yang mengandung bahan genetic, yaitu untaian molekul DNA. Ada organisme yang berinti satu dan ada yang lebih. Berdasarkan jumlah intinya, sel dapat dibedakan menjadi:
a)      Sel mononukleat(berinti satu), misalnya sel hewan dan tumbuhan.
b)      Binukleat(inti ganda), misalnya sel Paramaecium.
c)      Multinukleat(inti banyak), misalnya sel Vaucheria (sejenis alga) dan beberapa jenis jamur.
Di dalam inti terdapat struktur bulat yang lebih padat dan tidak dibatasi oleh membran, struktur ini disebut anak inti(nukleolus) yang dibutuhkan untuk membentuk molekul RNA. Inti sel juga mengandung cairan inti(nukleoplasma) yang tersusun atas molekul asam inti(DNA/RNA), protein inti, dan benag-benang kromatin. Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas sel dan pewarisan factor keturunan. Anak inti berfungsi untuk mensintesis berbagai macam molekul RNA, khususnya pembentukan rRNA(RNA ribosom).
3)      Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian sel yang hidup, terdapat diluar inti sel. Aktivitas sel seperti metabolism, gerakan, dan biosintesis berlangsung di sitoplasma.
Komponen utama penyusun sitoplasma:
a.       Caiaran seperti gel (agar-agar atau jel) yang disebut sitosol.
b.      Substansi simpanan dalam sitoplasma bervariasi tergantung tipe selnya.
c.       Jaringan yang strukturnya sperti filament (benang) dan serabut yang saling berhubungan. Jaringan dan serabut disebut sitoskleton sebagai kerangka sel.
d.      Organel-organel sel, bahsn dasar sitoplasma disebut sitosol yang berfungsi sebagai sumber bahan kimia penting dan tempat terjadinya reaksi metabolisme. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma meliputi: mitokondria, reticulum endoplasma(RE), ribosom, badan golgi, lisosom, peroksisom, sitoskleton, sentriol (yang telah dijelaskan sebelumnya).[10]

b.   Struktur dan Fungsi Sel Tumbuhan
1)      Dinding Sel
Merupakan bagian terluar tumbuhan yang bersifat kaku dan terususun atas polisakarida. Polisakarida terdiri atas selulosa, hemiselulosa, dan pekin. Dinding sel dibentuk oleh diktiosom.

Dinding sel tersusun ats tiga lapisan, yaitu:
a.    Dinding Primer, yang dibentuk pada saat sel membelahyang terdiri dari mikrofibri, yaitu serat-serat panjang yang memiliki daya regang kuat.
b.   Dinding Sekunder, trebentuk karena penebalan.
c.    Lamela Tengah, terdapat diantara dua dinding sel yang berdekatan.
2)      Plastida
Merupakan organel yang berbentuk bulat, oval, atau cakram. Plastida dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a.    Leukoplas, yaitu plastida yang tidak mengandung pigmen dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Dibedakan menjadi tiga yaitu: amiloplas(berisi bahan berupa tepung atau amilum), elaioplas(berisi bahan brupa minyak), aleuroplas(berisi bahan berupa protein).
b.   Kromoplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen selain pigmen fotisintesis. Pigmennya yaitu: karoten(warna kuning misalnya wortel), xantofil(warna kuning kecoklatan misalnya daun tua), fikosianin(warna biru misalnya ganggang biru).
c.    Kloroplas, yaitu plastid yang mengandung pigmen hijau klorofil, karotenoid, dan pigmen fotosintetik lainnya. Terbagi dua yaitu membran luar(mempunyai permukaan rata yang mengatur keluar masuknya zat), membran dalam(membungkus cairan kloroplas yang disebut storoma.[11]
3)      Vakuola
Organ ini hanya dapat dujumpai pada sel yang telah dewasa. Semakin tua semakin besar vakuolanya. Beberapa fungsi vakuola:
a.    Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolit sekunder seperti getah karet.
b.   Tempat penyimpanan zat makanan seperti gula.
c.    Memasukkan air melalui tanoplas untuk membangun turgiditas sel yang bekerja sam dengan dinding sel.
d.   Menyimpan pigmen dalam bentuk larutan.
e.    Menyimapan minyak atsiri isalnya minyak kayu putih.
f.    Setelah sel mati tanoplas berubah menjadi autolisis(penghancuran diri).[12]
.
Tabel  Perbedaan  Sel  Hewan  dan  Tumbuhan
No.
Nama  Organel
Hewan
Tumbuhan
1.
Inti  sel(nukleus)
Ada
Ada
2.
Membran  sel/membran  plasma
Ada
Ada
3.
Sitoplasma
Ada
Ada
4.
Ribosom
Ada
Ada
5.
Mitokondria
Ada
Ada
6.
Retikulum  endoplasma
Ada
Ada
7.
Badan  golgi
Ada
Ada  (diktiosom)
8.
Lisosom
Ada  (banyak)
Ada  (sedikit)
9.
Sentriol
Ada
Tidak  ada
10.
Badan  mikro
Ada  (peroksisom)
Ada  (periksisom  dan  glioksisom)
11.
Plastida
Tidak  ada
Ada
12.
Vakuola
Ada  (kecil)
Ada
13.
Dinding  sel
Ada
Ada

6.   Mekanisme Transpor melalui Membran Sel
Pada tahun 1972, S Singer dan E. Nicolson mengemukakan teori membran mozaik cair. Teori ini menyatakan bahwa membran sel tersusun atas lapisan protein. Protein tersebar dan masing-masing tersisip atau tenggelam di antara lapisan ganda fosfolipid( fosfolipid bilayer). Protein yang tersisip diantara fosfolipid bilayer disebut protein ekstrinsik(perifer) yang bersifat hidrofilik atau menarik air. Protein yang tenggelam di antara bilayer fosfolipid disebut protein intrinsik(integral) yang bersifat hidrofobik atau menolak air.

Membran sel bersifat semiprmeabl atau selektif permeable. Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi dari dan ke luar sel. Transport melalui membran sel dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu transport pasif dan aktif.[13]
a.      Transpor Pasif
      Transpor pasif adalah tranpor yang tidak memerlukan energi. Transport ini terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan yang satu dengan larutan yang lain. Transport pasif dapat dibedakan menjadi:
1.   Difusi
Difusi adalah perpindahan suatu zat dari larutan yang konsentrasinya tinggi (hipertonik) ke larutan yang konsentrasinya rendah(hipotonik) dengan atau tanpa melalui membran sehingga konsentrasinya menjadi sama(isotonik).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses difusi adalah:
a.       Suhu, semakin tinggi suhu semakin besar terjadinya difusi.
b.      Konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua larutan yang berdifusi maka makin besar terjadinya difusi.
c.       Ukuran molekul, makin besar ukuran molekul makin lambat terjadinya difusi.
d.      Media, difusi di udara lebih mudah dari pada difusi di dalam larutan.
e.       Luas permukaan, makin luas maka makin besar terjadinya difusi.[14]

2.Osmosis
Osmosis adalah difusi air dari konsentrasi rendah(hipotonis) ke konsentrasi tinggi(hipertonis) melalui membran semipermeable. Tekanan osmotis merupakan tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah air bergerak melalui membran semipermeabel. Tekanan osmotis yang terkandung dalam sebuah larutan disebut potensial osmotis.

1.    Difusi terbantu (facilitated diffusion)
Difusi terbantu merupakan pergerakan molekul hidrofilik atau ion melalui membran plasma dengan bantuan protein transport. Protein transpor menyediakan jalur bagi molekul-molekul tertentu agar dapat melewati membran sel. Beberapa protein transpor yang disebut protein carrier, memiliki situs pengikatan ( binding site). Protein carrier bersifat khusus, sehingga hanya dapat berikatan atau bergabung dengan molekul-molekul tertentu.[15]

b.      Transport Aktif
Merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat tertentu melalui membran sel, berlawanan arah dengaaan gradient konsentrasi. Transpor aktif memerlukan energi karena zat bergerak dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dan juga memerlukan protein carrier yang memiiki dua sisi aktif. Sisi aktif yang sati akan berikatan dengan molekul atau ion tertentu dan sisi aktif yang lain akan berikatan dengan ATP. Protein carrier yang terlibat sering disebut pompa. Perbedaan utama antara transport aktif, difusi, osmosis adalah energy yang dikeluarkan oleh sel.[16]
1.   Endositosis
Merupakan peristiwa pembentukan kantung membran sel saat larutan atau pertikel ditransfer ke dalam sel. Terdapat tiga bentuk endositosis, yaitu:
a.       Fagositosis
Merupakan proses endositosis dimana benda yang dimakan (dimasukkan) ke dalam sel berupa zat atau molekul padat. Contohnya proses sel-sel darah putih memakan bakteri atau kuman penyakit.

b.      Pinositosis
Merupakan proses endositesis dimana benda yang dimasukkan ke dalam sel berupa zat cair atau larutan
Tahapan terjadinya pinositosis, yaitu:
1)      Molekul-molekul medium kultur mendekati membran sitoplasma.
2)      Molekul-molekul mulai melekat (menempel) pada plasma, hal ini terjadi karena adanya konsentrasi yang sesuai antara protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel dengan di dalam sel.
3)      Mulai terbentuk invaginasi pada membran sitoplasma.
4)      Inavigasi semakin ke dalam sitoplasma.
5)      Terbentuk kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik.
6)      Kantong mulai lepas dari membran plasma dan membentuk gelembung-gelembung kantong.
7)      Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan diri untuk melakukan fragmentasi.
8)      Gelembung pecah menjadi gelmbung yang lebih kecil

c.       Endositosis dengan bantuan reseptor
Merupakan proses endositosis dimana benda molekul yang diterima atau dimasukkan kedalam sel bersifat spesifik. Di dalam lekukan membran plasma terdapat reseptor protein yang akan berikatan dengan protein molekul yang akan diterima sel.[17]

2.      Eksositosis
Merupakan kebalikan dari proses endositosis, pada proses eksositosis kantung membran sel terbentuk saat larutan atau partikel ditransfer ke luar sel.

7.      Sel dalam Larutan Hipotonik, Isotonik, dan Hipertonik
      Larutan hipotonik adalah larutan yang berkonsentrasi lebih rendah dibandingkan cairan dalam sel. Larutan isotonic adalah larutan yang berkonsentrasi sam dengan cairan dalam sel. Larutan hipertonik adalah larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi dibandingkan cairan dalam sel.[18]
 Perubahan yang terjadi bila sel terdapat pada larutan hipotonik, isotonic, hipertonik dapat dilihat sebagai berikut:

Larutan Hipotonik


Sel Hewan
Air masuk ke dalam sel, sel membesar, dan terkadang membran sel dapat pecah (lisis).
Tidak ada aliran air, sel tetap pada bentuknya semula.
Air keluar dari sel, sel menyusut, dan bergeombang.
Sel Tumbuhan
Air masuk ke dalam sel, vakuola membesar sehingga sel menjadi tegang.
Tidak ada aliran air, sel tetap pada bentuknya semula.
Air keluar dari sel, sitoplasma menyusut dan sel menjadi plasmolisis.


8.     Sintesis Protein
Sintesis protein adalah proses pencetakan atau pembentukan protein yang terjadi di dalam sel.sintesis protein dilakukan dengan dua tahap; transkripsi (pencetakan RNA duta oleh DNA di dalam inti), translasi (penerjemah kode oleh RNA transfer berupa urutan asam-amino yang dikehendaki.
Secara detail dan ringkas, dapat dijelaskan sebagai berikut:[19]
a.       DNA mencetak RNA duta untuk membawa kode-kode pembentuk protein, berdasarkan pada urutan basa nitrogennya.
b.      RNA duta melepas diri dari DNA dan membawa kodon keluar dari nucleus menuju ribosom di dalam sitoplasma. RNA duta ini akan bertindak sebagai cetakan.
c.       Di ribosom RNA duta melekat pada RNA ribosom.
d.      RNA transfer yang ada di dalam sitoplasma dating dengan membawa asam amino yang sesuai dengan kode-kode yang dibawa oleh RNA duta.
e.       Asam-asam amino yang dibawa oleh RNA transfer akan saling bergandengan dan membentuk rangkaian rantai polipeptida samapai terbentuk protein yang diharapkan dalam ribosom. Protein yang terbentuk ini merupakan suatu enzim yang mengatur metabolism sel.
9.      Reproduksi Sel
Reproduksi sel adalah pembiakan sel dari satu menjadi dua atau lebih dengan cara pembelahan.[20]
a.       Amitosis
Amitosis adalah reproduksi sel dimana sel membelah diri secara spontan atau langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik.
b.      Mitosis
Mitosis adalah reproduksi sel dimana sel membelah melaui tahap-tahap yang teratur, yaitu:
1)   Profase; persiapan untuk pembelahan sel. Kromosom terkondensasi dan membran inti sel melebur. Kromososm mualai terlihat sebagai pasangan kromatid.
Secara ringkas, profase ditandai dengan beberapa hal berikut:
§  Kromatin yang tampak seperti granula berubah menjadi benang-benang kromatin
§  Benang-benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom
§  Kromosom berduplikasi menjadi dua bagian, dimana masing-masing bagian disebut kromatid
§  Kromatid melekat di beberapa benang gelendong di kinetokor
§  Anak inti menghilang
§  Membran inti mulai menghilang tetapi masih belum hilang sama sekali
§  Tiap sentriol memisah kea rah kutub yang berlawanan dan berbentuk benang-benang gelendong mitosis.
2)   Metafase; kromosom berada di bidang ekuator.
     Secara ringkas, metafase ditandai oleh:
§  Kromososm berjajar di bidang ekuator
§  Kromosom menjadi semakin pendek dan tebal
§  Membran inti sel sudah benar-benar menghilang dan benang gelendong meluas dari satu kutub ke kutub lainnya.
3)   Anafase; kromosom terbagi dan bergerak kea rah kurub yang berlawanan.
     Secara ringkas, anafase ditandai oleh:
§  Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua
§  Kromatid dari bidang ekuator memisah dan membentuk dua buah kromosom
§  Kromosom bergerak menuju kea rah kutub-kutub yang berlawanan
§  Kedua kutub sel sudah memiliki koleksi kromosom yang lengkap dan jumlahnya sama
4)   Telofase; akhir dari mitosis. Membran inti terbentuk dari kedua sel terpisah.
     Secara ringkas, telofase ditandai oleh:
§  Kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatin muncul kembali
§  Benang-benang gelendong menghilang
§  Membran inti terbentuk kembali dan anak inti muncul kembali
§  Terbentuk dua sel anak yang mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya
Pada akhirnya mitosis dan meiosis, biasanya diikuti oleh sitokinesis (proses pembagian sitoplasma). Sitokinesis membagi sitoplasma dan membentuk membran atau dinding sel baru bagi setiap sel sehingga ke dua sel terpisah.
c.       Meiosis
Meiosis merupakan suatu proses pembelahan sel yang menyebabkan jumlah kromosom keturunan sama dengan jumlah induknya meskipun berasal dari peleburan dua sel.[21]
§ Meosis I; diawali dengan interfase, terdiri atas fase:
1)      Profase I; kromososm homolog dengan empat kromatid (tetrad) berpasangan (sinapsis), dan terjadi kiasma (titik kromatid homolog yang berikatan).
2)      Metafase I; benang-benang spindle yang melekat pada kinetokor sentromer menempatkan setiap tetrad sejajar pada bidang ekuator.
3)      Anafase I; kromosom dupleks dari pasangan kromosom homolog bergerak ke kutub yang berlawanan.
4)      Telofase I dan sitokinesis; kromosom berkumpul pada masing-masing kutub sel dan terjadi sitokinesis.

§  Meiosis II; pada interfase tidak terjadi replikasi kromosom, terdiri atas fase:
1)      Profase II; benang kromatid terurai dan membentuk kembali kromosom, membran inti melebur.
2)      Metafase II; kromosom berkumpul di bidang ekuator.
3)      Anafase II; pemisahan sentromer dan bergerak ke kutub berlawanan.
4)      Telofase dan sitokinesis; terbentuk membran inti pada masing-masing kutub, kromosom terurai menjadi benang kromatin dan terjadi sitokinesis.[22]









BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Sel-sel  tersebut  membentuk kesatuan  untuk  membentuk kehidupan.  Semua  organisme  tersusun  atas  sel-sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Sel prokariotik memiliki perbedaan dengan sel eukariotik.

Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki komponen yang sama tetapi berbeda fungsi dan ada juga yang berbeda. Merkanisme membrane sel memiliki sistem yang unik agar sel bisa tetap hidup. Begitu juga dengan reproduksi sel yang memiliki tahapan-tahapan yang tetatur dan juga spontan agar menghasilkan sel baru untuk kelangsungan kehidupan.

2.      Saran
            Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet. Tapi dengan pengalaman kami membuat makalah ini, hal paling mudah agar menarik minat kita dalam mengkaji tentang sel adalah dengan membaca berbagai sumber buku. Sehingga kita dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel .

Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan. Karena dengan mempelajari tentang sel kita mengetahui bagaimana asal muasal kehidupan ini. Sehingga jika suatu saat terjadi keadaan alam yang tidak bisa kita hindari, kita bisa memperbaiki keadaan alam dengan mamulai hal dari unit terkecil kehidupan yaitu SEL. Kepada para pembaca, dalam pembahasan SEL SEBAGAI SATUAN TERKECIL KEHIDUPAN ingin membahas lebih dalam lagi kami sarankan agar mencari buku, majalah, karya ilmiah, internet sebagai sumber referensi yang lebih lengkap.








DAFTAR PUSTAKA



“Campbell,N.A.,Mitchell L.G.,&Reece J.B.1994.Biology, Edisi ke 8. Diterjemahkan oleh: Wamen Manalu.Jakarta: Erlangga.
Albert B.1994.Biologi Molekuler Sel,Edisi ke 2.Jakrta:Pt Gramedua Pustaka Utama.
Juwono.& Achmad Zulfa Juniarto.2002.Biologi Sel.Jakarta: Perpustakaan Nasional.
Manurung, Binardi.,dkk.2014.Biologi Umum 1.Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Starr,C.&TaggartR.2012. Biologi Kesatuan dan Kergaman Makhluk Hidup.Jakarta Selatan: Salemba Teknika.
W.Kimball, Jhon.1983.Biologi, Edisi ke 5.Diterjemahkan oleh: Siti Soetarmi dan Nawangsari Sugiri.Jakarta: Erlangga.


[1] Cecie Starr.dkk,Biologi: Kesatuan dan Kergaman Makhluk Hidup (Jakarta Selatan: Salemba Teknika, 2012),hlm.60.
[2] Ibid, 61.
[3] Juwono.& Achmad Zulfa Juniarto.Biologi Sel  (Bandung: Kaifa, 2010), hlm.6.
[4] Ibid, 7-8.
[5] C.Starr, Op.Cit. 65.
              [6] Jhon W.Kimball. Biologi (Jakarta: Erlangga, 1983), hlm.7.
[7] Starr, Op.Cit. 66-69.
[8] Neil A. Campbell.dkk, Biologi Edisi 8 Jilid 1 (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm.106.
[9] Binari Manurung.dkk, Biologi Umum 1 (Medan: Fakultas Mtematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Medan, 2014), hlm.12.
[10] Ibid,13-14.
[11] W.Kimball, Op.Cit. 12
[12] Manurung, Op.Cit. 29
[13] Ibid,30.
[14] C.Starr, Op.Cit. 69.
[15] Juwono, Op.Cit. 16
[16] W.Kimball, Op.Cit.20.
[17] Ibid, 25
[18] Juwono, Op.Cit.21.
[19]Albert B, Biologi Molekuler Sel, Edisi ke 2(Jakarta: Pt Gramedua Pustaka Utama, 1994), hlm.20.
[20] Juwono, Op.Cit. 26.
[21] Ibid,30.
[22] Ibid, 31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar