Selasa, 04 April 2017

Metode Studi Islam. STUDI KAWASAN



 METODE STUDI ISLAM
STUDI KAWASAN : ISLAM DI AFRIKA TIMUR, ISLAM DI ASIA TENGGARA, ISLAM DI CINA, ISLAM DI EROPA, ISLAM DI TIMUR TENGAH, DAN ISLAM DI AUSTRALIA


      Studi Kawasan Islam
Study kawasan islam ialah kajian yang menjelaskan tentang situasi yang terjadi di berbagai area mengenai kawasan islam di dunia dan ruang lingkup yang ada didalamnya, mulai dari pertumbuhan, perkembangan serta ciri-ciri karakteristik sosial budaya yang ada di dalamnya. Di sini kita akan membahas islam dengan pendekatan study kawasan. Adapun kawasan yang dipilih ialah :
·                     Islam di Afrika Timur
Afrika menjadi perhatian para peneliti tentang keislaman karena ada sebagian dari negara benua ini yang warganya beragama Islam. Bahkan, dari benua ini pula lahir pemikir Islam besar sejak zaman klasik hingga modern.[1]
Dalam sejarahnya, sudan timur (Negara Ssudan Modern) memisahkan diri dari Sudan tengah. Sudan tiimur berutang kepada fakta bahwa Islam menyebar sampai ke Sudan timur dari Mesir. Arab menguasai mesir pada tahun 641 H. Gelombang arab pertama yang mendiami Mesir terjadi pada abad IX M. Kemudian terjadi perkawinan  antara arab pendatang dengan penduduk    pribumi.
Pada tahun 1317, Gereja dongola di ubah menjadi Mesjid.  Kemudian Islam di sebaarkan hamper di setiap daerah, oleh setiap keturunan. Sementara itu, di funj terdapat kerajaan Kristen, pada tahun 1505 M., rajanya, Amara dunqas yang mendidrikan kota sinar  dari kota itu, dilakukan hubungan perdagangan dengan Mesir.
Islam disebarkan di funj tidak hanya oleh elite politik dan masyarakat pedagang, tetapi juga didukung oleh migrasi sarjana-sarjana Muslim dan orang-orang suci di bebagai daerah di funj. Pada abad ke-16, perlindungan di funj menarik bagi sarjana dari Mesir Afrika Utara, dan Arabia. Mereka adalah orang-orang suci yang secara local dikenal dengan faqis  merupakan sarjana dalam bidang Al-Quran, fikih dan tasawuf. Orang-orang suci ini kemudian mendirikan sekola-sekolah yang mengajarkan berbagai ilmu agama: tafsir, fikih, dan teologi.
Arabisasi dan Islamisasi Funj selanjutnya mengikuti perluasan Islam dan kerajaan-kerajaan di selatan dan di barat. Di Darfur pada abad-16, di dirikan kerajaan baru, Keira, l yang merupakan Negara kecil yang multi etnik. Antara tahun 1660 dan 1680, Sulaiman menjadikan Islam sebagai agama kerajaan, membangun mesjid-mesjid, dan menambahkan prinsip syariah dalam legimitasi, bahasa Arab di jadikan sebagai bahsa kearsipan.
            Pada akhir abad ke-18, abad Al-Rahman Al-Rasyid mengggabungkan sultan Darfur yang kemudian disebut Al-Fashir. Di Darfur timur, oranng-orang suci menikah dengan waanita setempat dan membuka tempat pengajaran beserta mesjid. Anak laki-laki tigal bersama faqis (sejenis pesantren) untuk belajar alumninya yang kembali ketempat asalnya kemudian mengajarkan agama.
            Demikianlahn, Islam di Sudan yang di sebarkan oleh orang-orang suci dari Mesir dan arab dengan pendekatan cultural dan structural. Pendekatan cultural diwujudkan dengan menyelenggarakan pendidikan agama disekolah-sekolah dan mesjid; dan melalui pemikiran para faqis dengan wanita setempat. Sedangkan pendekatan structural adalaah melalui usaha secara politik. Dukungan structural berhasil menjadikan bahasa Arab sebaggai bahasa kearsipan bahkan sultan mebentuk administrasi peradilan Islam.[2]

·      Islam di Asia Tenggara
Islam yang disebarkan di kawasan Asia Tenggara telah lengkao dengan berbagai aliran kalam, fiqh, tasawuf, dan tarekat yang dikembangkan oleh ulama sebelumnya. Oleh karena itu, terdapat dua kecenderungan oleh umat Islam ketika itu. Pertama, golongan tradisional yang mengikatkan diri pada mazhab atau aliran dan kedua, golongan modernis yang menganggap bahwa kemunduran Islam karena pelaksanaan ajaran yang sudah tidak murni lagi.[3]
Istilah Asia Tenggara yang dimaksud ialah wilayah-wilayah islam di Indonesia, Malaysia, Patani (Thailan), dan Minandau (Filipina Selatan). Asia Tenggara dlam cakupan seperti itu juga disamakan pengertiannya dengan Nusantara yang mencakup wilayah yang sama pula. Sedangkan istilah Melayu adalah Sumatera dan Semenanjung Malaya.
Adapun mengenai kedatangan Islam ke Asia Tenggara terdapat tiga pendapat.
            Pertama, pendapat yang menyatakan bahwa Islam datang ke Asia tenggara langsung dari Arab, atau tepatnya Hadramaut.  Crawfurd menyatakan bahwa Islam yang dating ke   Asia Tenggara berasal dari Arab.  Keyzer berpendapat bahwa Islam yang datang ke Asia tenggara berasal dari Mesir yang bermazhab Syafi’i. sedangkan Nieman dan de Hollander bependapat bahwa Islam yang datang ke Asia Tenggatara berasal dari Hadramaut karena keamaan mazhab yang di anut, yaitu mazhab Syafi,i. Di samping itu, Veth berpendapat bahwa Islam dibaw Islam yang datang ke Indonesia langsung dari Arab, bukan melalui India, dan bukan abad ke-11, tapi abad ke-7.
            Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa Islam yang datang  ke Asia Tenggara berasal dari India. Pendapat ini pertama kali dikemukakan oleh Pinjnapel pada tahun 1872. Berdasarkan hasil penelaahnya, ia berkesimpulan bahwayang membawa Islam ke Asia Tenggara adalah orang-orang yang bermazhab Syafi’I dari Gujarat dan Malabar di India. Ia mennyatakan bahwa bahwa para pedagang kota pelabuhan Dakka di India Selatan adalah pembawa Islam di Asia teggara (Sumatera). Pendapat ini kemudian dikembangkan oleh Morrison pada tahun 1951 dengan menunjuk tempat yang pasti di India, yaitu pantai Koromandel sebagai pelabuhan tempat bertolaknya pedagang Muslim dalam pelayaran mereka menuju Nusantara.[4]
·         Islam di China
Di Cina dewasa ini islam bukan hanya hidup tetapi juga berangsur-angsur berkembang. Di Lanzkou di tepi sungai kuning tempat asal kebudayaan Cina, sebuah masjid dan madrasah berdiri berdampingan dengan pagoda-pagoda Budha di tanah lapang pagoda putih. Di tempat itu ratusan orang Cina setiap pagi menggerakkan badannya untuk melakukan latihan Tai Ji (gerak badan harian) sebagai pemuda pemmudi muslim mulai belajar dan melakukan shalat.
Cina memiliki sejarah meliputi jangka waktu lebih dari 4000 tahhun, sehingga termasuk nagara yang berperadapan tertua di dunia di samping India, Mesir, dan Mesopotamia. T’ai Tsung naik tahta pada tahun 626, empat tahun setelah Nabi Muhamma SAW dan sahabat-sahabatnya meninggalkan Mekah manuju Madinah. Pada waktu T’ai Tsung mempertahankan dan mempersatukan Cina, Nabi Muhammad SAW baru meletakkan dasar-dasar Negara Islam. T’ai Tsung pada tahun 638M. Peran menolak memberikan bantuan kepada Yazdegerd yang pada waktu itu memerintah wilayah  yang sekarang termasuk Iran, Afganistan, dan Pakistan, yang memeinta pertolongan untuk melawan kekuatan baru, yaitu orang-orang Islam. Sasani dan Bizatium  merupakan kekuatan besar di sebelah barat. Jauh sebelum kebangkitan Islam, Sasani dan Bizatium telah datang ke istana Cina memlalui jalan  yang terkenal dengan jalur sutera, jalan perdagangan besar yang menghubungkan Cina dengan Konstantinopel terus ke Roma. Pada tahun 651 M., ketika Syah Peroz meminta bantuan kepada Kao Tsung untuk melawan bangsa Arab, Kao Tsung menerima utusan khalifah Usman Bin Affan (khalifah ketiga).
       Pada tahun 750 M., Dinasti Umayah di jatuhkan oleh Dinasti Bani Abbas. Satu tahun kemudian, Tentara Muslim berhadapan dengan tentara Cina untuk pertama kali nya di Talas. Dengan bantuan orang-orang Turki, Umat Oslam dapa mengalahkan Tentara Cina. Sejak peristiwa itu, penguasaan Islam terhadap Asia Tengah semakin kukuh dan sebagian besar penduduknya memeluk Islam. Perkembangan selanjutnya, Jengis Khan menghancurkan Dinasti Abbasiah (1258) dan Dinasti Sung di Cina (1260). Mereka mendirikan Dinasti Yuan (1260-1268). Dinasti Yuaan berjasa dalam penyebaran Islam kepalaman Cina sehingga banyak orang Islam menduduki jabatan penting. Marcopolo mencatat  bahwa provinsi Yunnan di bawah orang-orang Mongol adalah Muslim dan mempunyai Gubernur seorang Muslim, Syamsuddin Umar.[5]
Statistik pemerintah manunjukkan jumlah Muslim Cina tidak kurang dari 14 juta orang, tetapi angka-angka tidak resmi di luar pemeritah menyebutkan umat Islamdi negeri Cina lebih dari itu. Setelah revolusi kebudayaan, tahun 1966, mesjid-mesjid banyak yang ditutup, dirusak, dan dihancurkan. Sekarang, mesjid-mesjid itu bukan hanya dibuka, tetapi juga diperbaiki atau dibangun kembali sebagian besar menggunakan biaya pemerintah dan Al-Quran yang dulu dihancurkan oleh Pertahanan Sipil Merah yang memimpin revolusi kebudayaan itu dicetak kembali dan dibagi-bagikan dengan biaya pemerintah.[6]
·      Islam di Eropa
Di Eropa kajian masalah timur di Universitas terpisah menjadi suatu kedisiplinan abad ke-19. Di Perancis dan Inggris motivasi kajian timur tengah adalah untuk kepentingan politik, karena wilayahnya itu merupakan incaran untuk dijadikan daerah jajahan. Melalui kajian timur tengah pada abad ke-19 tentang sejarah dan bahasanya. Jika mengkaji secara orientalis, mulai perang dunia II kekuasaanya mulai pindah dari Eropa ke Amerika Serikat. Universitas-universitas di Amerika Serikat dan Kanada, jurusan Religius Studi yang meliputi kajian teks dan ekpresi tingkah laku keberagaman pada abad ke-20. perbandingannya abad ke-19 kajiannya lebih banyak dengan cara polemik namun pada abad ke-20 membuka dialog antar satu sama lain. Islamic Studies yang dilakukan di barat menggunakan pendekatan dan metode sebagai berikut:
a.       Metode ilmu-ilmu yang masuk dalam kategori humanistis
b.      Metode dalam disiplin Teologi
c.       Metode dari displin ilmu-ilmu sosial
Di Amerika, studi-studi Islam pada umumnya memang menekankan pada studi sejarah Islam,bahasa-bahasa Islam selain bahasa arab,sastra dan ilmu-ilmu sosial,berada dipusat studi Timur Tengah atau Timur dekat. Di UCLA studi Islam dibagi kepada komponen-komponen. Pertama, mengenai doktrin agama Islam, termasuk sejarah pemikiran Islam. Kedua, bahasa arab termasuk teks-teks klasik mengenai sejarah, hukum dan lain-lain. Ketiga, bahasa-bahasa non arab yang muslaim, sperti Turki, Urdu, Persia, dan sebagainya. Sebagai bahasa yang dianggap telah ikut melahirkan kebudayaan Islam. Kempat, ilmu-ilmu sosial, sejarah, bahasa arab, sosiologi dan semacamnya. Selain itu, ada kewajiban menguasai secara pasif satu atau dua bahasa eropa.
Di London, studi Islam digabungkan dalam school of oriental and african studies, fakultas mengenai studi ketimuran dan afrika, yang memiliki berbagai jurusan bahasa dan kebudayaan asia dan afrika. Salah satu progrm studi didalamnya adalah program MA tentang masyarakat dan budaya Islam yang dapat dilanjutkan kejenjeng doktor.
Di Kanada, studi Islam bertujuan : pertama, menekuni kajian budaya dan peradaban Islam dari zaman Nabi Muhammad hingga masa kontemporer. Kedua, memehami ajaran Islam dan masyarakat muslim di seluruh dunia. Ketiga, mempelajari beberapa bahasa muslim.
Di Belanda, menurut salah satu ilmuwan disana menyatakan bahwa studi Islam di Belanda sampai setelah perang dunia II, masih merupakan refleksi dari akar anggapan seperti Islam bermusuhan dengan kristen, dan pandangan Islam sebagai agama yang tidak patut di anut. Baru belakangan ada sifat yang lebih objektif seperti apa yang tertulis dalam berbagai brosur, studi-studi Islam dibelanda lebih menekankan kepada kajian Islam di Indonesia tertentu, kurang menekankan pada aspek sejarah Islam itu sendiri.[7]

·         Islam di Timur Tengah
Pusat penyebaran Islam pertama kali adalah di Jazirah Arab, yang kini disebut dengan Arab Saudi. Dalam negeri ini, terdapat dua kota yang sangat historis dan menjadi pusat perhatian dunia, yakni Mekkah dan Madinah. Dua kota ini, dalam sejarah Islam, dikenal dengan sebutan Haramain ( Dua kota yang dimuliakan). Dikota Mekkah pada tahun 570 M, seorang anak lelaki dilahirkan. Anak laki - laki ini diberi nama Muhammad ( yang terpuji ).
Muhammad diangkat menjadi nabi pada usia 40 tahun atau tepatnya pada 610 M. Jejak langkah Nabi Muhammad menjadi perhatian dunia, bahkan Michael hart dalam bukunya, 100 tokoh yang berpengaruh, memosisikan Nabi Muhammad sebagai orang yang pertama yang dapat mempengaruhi dunia. Catatan Hart menetapkan Nabi Muhammad pada posisi pertama dengan alasan yang sangat argumentatif. Salah satu argumentasinya adalah karena Nabi yang yatim sejak lahir ini mampu mengubah Arab yang jahiliyah ( bodoh dalam preilaku dan peradaban ) menjadi masyarakat yang beradab dalam waktu yang cukup relatif singkat. Padahal, jika dilihat dari tokoh – tokoh berpengaruh lainnya yang dapat mengubah suatu masyarakat, mereka membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan berabad – abad. Adapun laki – laki keturunan Quraisy ini hanya membutuhkan waktu 23 Tahun untuk mengubah prilaku bangsa Arab yang biadab menjadi beradab dan berakhlak karimah.[8]

·         Islam di Australia
Sejarah masuknya Islam ke Australia dimulai dari interaksi pertama kali nelayan yang berasal dari Sulawesi Selatan (Indonesia) dengan penduduk asli di bagian Utara Australia (Aborigin) pada sekitar tahun 1.600 M.Nelayan dan pedagang Makassar tiba dipeisisr utara Australia Barat, Australia Utara dan Queensland, orang Makassar berdagang dengan penduduk Asli yaitu Aborigin, dan mencari teripang. Bukti-buki dari kunjungan awal ini dapat ditemukan pada kesamaan beberapa kata bahasa Makassar dengan orang Aborigin, perkawinan antara Penduduk asli dan orang Makassar pernah terjadi dan lokasi pemakaman orang-orang Makassar yang ditemukan disekitar pesisir pantai.
Tidak banyak jumlah Muslim yang tinggal di Australia saat itu, sampai pada sekitar tahun 1.860 M. serombongan penggembala onta berasal dari Afganistan datang ke Australia menambah jumlah Muslim yang tinggal di Australia. Menurut Prof. Regina Ganter pakar keislaman di Australia dan dosen Sejarah Universitas Griffith, Kehadiran Islam di Australia terbukti jauh lebih awal dari tahun 1850-an, seperti yang selama ini menjadi “sejarah resmi” kedatangan agama Islam, dan eksistensinya tidak dapat dilepaskan dari orang Indonesia asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Muslim Australia memilih mendirikan Museum Islam di Melbourne untuk memperkenalkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Museum Islam ini, bagi OKI (Organisasi Konferensi Islam), sangat penting, sebagai jembatan budaya, serta memberi dukungan perkembangan Islam bagi masyarakat Australia dan warga muslim di sana secara khusus. “Museum ini akan meningkatkan pemahaman Australia tentang Islam dan membantu membangun jembatan komunikasi yang lebih baik, peradaban Islam telah memberikan kontribusi terhadap peradaban lain, terutama dalam seni dan budaya. Seni dan budaya Islam sangat kaya dan beragam di seluruh dunia, dengan berdasar pada prinsip-prinsip toleransi dan perdamaian. Maka tidak berlebihan bila semua itu diabadikan dalam Museum Islam. Ini tidak hanya memberikan informasi dan edukasi kepada umat muslim khususnya, namun juga non-muslim pada umumnya. [9]


[1] Atang Abd. Hakim, Jaih mubarok, Metodologi Studi Islam. (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2004), hal. 214
[2] Ibid, hal.166-167
[3] Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2008) hal.231
[4] Atang Abd. Hakim, Jaih mubarok, Op,cit., hal. 168
[5] Ibid., hal. 172 - 174
[6] Koko Abdul Kodir, Metode Studi Islam, (Bandung: Pustaka Setia,2014), hal.181

Tidak ada komentar:

Posting Komentar