Tugas Individu
TRANSPIRASI
TUMBUHAN
Di sampaikan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
Praktikum Biologi Umum
Disusun Oleh :
Linda Amalia Saragih
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji syukur ke hadirat Allah SWT
atas diberikan-Nya petunjuk, kekuatan, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan riset mini mata kuliah Biologi ini. Adapun dalam penulisan
makalah ini, materi yang akan dibahas adalah “Pengamatan
Proses Transprasi pada Tumbuhan Bayam” sebagai alat
pembelajaran bagi para pembaca agar lebih memahami proses terjadinya
transpirasi pada tumbuhan.
Tidak lupa
saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, khususnya
kepada dosen pembimbing dan keluarga serta teman-teman yang saya sayangi.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan laporan ini masih dapat ditemukan banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
penulisan laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari tentang prosestranspirasi pada tumbuhan. Serta dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bermanfaat untuk kita semua.
Medan, 24 Desember 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A.
Latar
Belakang Masalah
B.
Identifikasi
Masalah
C.
Rumusan
Masalah
D.
Tujuan
Penelitian
E.
Hipotesis
Masalah
BAB II KERANGKA
TEORI
A.
Variabel
X
B.
Variabel
Y
BAB III METOLODOGI
RISET
A.
Pendekatan
Penelitian
B.
Latar
Penelitian
C.
Sumber
Data
D.
Alat
dan Bahan
E.
Cara
Kerja
BAB IV HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Penelitian
B.
Pembahasan
C.
Solusi
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.
Transpirasi yaitu hilangnya uap
air dari dedaunan dan bagian-bagian tumbuhan lain yang berhubungan dengan
udara.[1]
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi yaitu, Angin
meninggkatnkan kadar transpirasi, apabila air sampai ke permukaan daun, ia akan
tersejat dengan angin dan oleh itu transpirasi meningkat. Keamatan cahaya dan
suhu, matahari menyebabkan stomata terbuka bagi membenarkan fotosintesis
keadaan ini bermakna semakin banyak air berkurang transpirasi meningkat.
Kelembapan, keadaan lembab akan mengurangi penyerapan air trerhadap daun
sehingga tingkat transpirasi menurun.[2]
Air bergerak kebagian tumbuhan diatas tanah. Pada tumbuhan
berpembuluh, air bergerak dalam xylem. Ahli botani Henry Dinson menjelaskan
bagaimana air ditranspor dalam tumbuhan. Dalam teori kohesi tegangan, air dalam
xylem ditarik oleh kekuatan pengeringan air, yang menciptakan tekanan negative
kontinu disebut tegangan. Jika daun pada tumbuhan kekurangan
air, daun-daun akan menutup stomata yang merupakan lubang kecil dipermukaan
daun tersebut. Respon darurat ini akan membantu tumbuhan menghemat air dengan
cara mengurangi transpirasi. Pergerakan air melalui tumbuhan didorong terutama
oleh transpirasi. Bagaimanapun, penguapan ialah satu-satunya proses pada
tumbuhan yang melibatkan molekul air yang hilang. Proses ini berkontribusi
terhadap tekanan negatif yang menghasilkan pergerakan air.[3]
B. Identifikasi Masalah.
1. Transpirasi
tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal
2. Pengaruh
lingkungan terhadap kecepatan transpirasi dengan metode penelitian.
C. Rumusan Masalah
1.
Apakah angin mempengaruhi laju transpirasi ?
2.
Apakah cahaya matahari mempengaruhi laju
transpirasi ?
3.
Apakah kelembapan mempengaruhi laju transpirasi ?
D. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui proses transpirasi pada tumbuhan.
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi proses transpirasi.
E. Hipotesis Masalah
1.
H(a)
= air pada perlakuan cahaya matahari akan mengalami proses transpirasi yang
lebih cepat
2.
H(0)
= air pada perlakuan kelembapan dan angin lebih cepat dari perlakuan cahaya
matahari.
BAB II
KERANGKA
TEORI
A.
Variabel X
Variabel X adalah variabel bebas yaitu variabel yang memberikan
pengaruh terhadap variabel Y ataupun
disebut dengan faktor permasalahan pembahasan. Pada penelitian riset yang kami lakukan, adapun variabel bebasnya yaitu cahaya matahari, kelembapan, dan angin. Karena
transpirasi memiliki 3 faktor eksternal yang mempengaruhi laju transpirasi,
sehingga pada penelitian kami menggunakan cahaya matahari, kelembapan, dan
angin sebagai variabel bebas.
B.
Variabel Y
Variabel Y adalah variabel terikat yaitu variabel yang di berikan
pengaruh terhadap variabel X ataupun inti dari penelitian. Dalam riset ini adapun
variabel Y (variabel terikat) adalah tumbuhan bayam dan air. Air akan mendapat pengaruh dari cahaya
matahari, keembapan, dan angin. Maka dari itu kami menggunakan air sebagai
variabel Y.
BAB III
METODOLOGI RISET
A.
Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan adalah melalui
pendekatan kuantitatif. Artinya, data yang dikumpulakan berasal dari
perhitungan angka. Metode kuantitatif adalah metode yang mementingkan angka
dalam proses penelitian.
B.
Latar Penelitian
Latar penelitian adalah tempat dimana proses penelitian dilakukan.
Dalam penelitian yang saya lakukan bersama teman-teman saya adapun latar nya
yaitu tiga tempat, kamar mandi, ruang tamu yang dilengkapi kipas angina, dan
halaman rumah yang langsung mendapatkan cahaya matahari.
C.
Sumber Data
Pada saat melakukan penelitian riset mini ini saya dan kelompok
saya hanya bersumber pada internet dan makalah kelompok yang ada. Namun, pada
saat pembuatan makalah hasil laporan riset mini ini saya mengambil beberapa
buku sebagai sumber referensi pembuatan makalah, dan yang menjadi acuan
pengertian transpirai tumbuhan tersebut.
D. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah:
·
Tumbuhan bayam 3 batang
·
Botol aqua 3
·
Pisau cutter
·
Air secukupnya
·
Penggaris
·
Stopwatch
·
Kipas angin
E.
Cara kerja
Berikut cara kerja dari
praktikum kami :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Lubangi tutup botol sesuai diameter batang.
3. Siapkan air di botol dan ukur menggunakan penggaris sebanyak 15cm.
4. Masukkan tanaman bayam yang lengkap dengan akarnya kedalam botol berisi
air.
5. Beri identitas pada setiap tanaman. Mis: tanaman A, B, dan C.
6. Letakkan setiap tanaman pada ketiga tempat yang berbeda. Tanaman A
ditempat yang terkena cahaya matahari, tanaman B ditempat yang terkena angin
(kipas angin), dan tanaman C ditempat kelembapan (mis: kamar mandi).
7. Lakukan pengamatan terhadap ketiga tumbuhan tersebut, ukur perubahan
volume air setelah 20 menit
8. Lakukan sebanyak 2 x 20 menit.
9. Catat hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
- Hasil Pengamatan
Tabel hasil pengamatan :
Tipe
|
Perlakuan
|
Waktu
|
|||
Waktu awal
|
20 menit pertama
|
20 menit kedua
|
20 menit ketiga
|
||
A
|
Cahaya matahari
|
15 cm
|
14,8 cm
|
14,5 cm
|
14,2 cm
|
B
|
Kipas angin
|
15 cm
|
14,7 cm
|
14,6 cm
|
14,5 cm
|
C
|
Kelembapan
|
15 cm
|
14,9 cm
|
14,8 cm
|
14,6 cm
|
Hasil Dokumentasi:
Tumbuhan A. Tumbuhan bayam yang di letakkan di
bawah cahaya matahari
Tumbuhan B. Tumbuhan bayam yang di letakkan di
tempat berangin (didekat kipas angin)
- Pembahasan
Manan mengemukakan istilah transpirasi mengandung pengertian
tentang proses penguapan air dari sel-sel yang hidup pada jaringan
tumbuh-tumbuhan. Sel hidup tumbuh-tumbuhan berhubungan langsung dengan atmosfer
melalui stomata dan lentisel sehingga transpirasi menjadi kutikula pada daun
tumbuh-tumbuhan.[4]
Transpirasi adalah hilangnya air dalam bentuk uap dari tubuh
tumbuhan melalui penguapan. Tenaga penggerak transpirasi adalah perbedaan potensial
air antara ruang dalam stomata dan atmosfir luar. Transpirasi dapat merugikan
tumbuhan bila lajunya terlalu cepat yang menyebabkan jaringan kehilangan air
terlalu banyak selama musim panas dan kering.
Transpirasi merupakan aktivitas fisiologis penting yang sangat
dinamis, berperan sebagai mekanisme regulasi dan adaptasi terhadap kondisi
internal dan eksternal tubuhnya, terutama terkait dengan kontrol cairan tubuh,
penyerapan dan transportasi air, garam-garam mineral serta mengendalikan suhu
jaringan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi adalah faktor eksternal
dan internal tumbuhan. Yang dimaksud dengan faktor eksternal tumbuhan adalah suhu,
kelembapan, dan kecepatan angin. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor internal
tumbuhan adalah hambatan stomata dan hambatan luar daun. Laju transpirasi
cenderung meningkat tajam pada pagi hari, lalu mencapai puncaknya pada siang hari, dan kemudian mengalami
penurunan pada sore hari. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi
laju transpirasi adalah melakukan penyiraman air atau pengairan, memangkas daun
tanaman, dan menggunakan zat anti transpirasi.[5]
Pengurangan ukuran daun dihubungkan dengan pengurangan kecepatan
transpirasi.Tumbuhan dengan daun kecil biasanya mempunyai habitat
kering.Trikoma hidup yang kehilangan air tidak melindungi tumbuhan dari transpirasi
yang berlebihan, seperti yang dilakukan trikoma mati yang membentuk lapisan
pelindung.[6]
Dapat diketahui dari data hasil penelitian yang telah kami lakukan bahwa
pada tanaman bayam yang diletakkan pada tempat yang memiliki cahaya matahari mengalami
pengurangan volume air yang menandakan terjadinya transpirasi, karena sinar
matahari menyebabkan terbukanya stoma dan gelap menyebabkan tertutupnya stoma,
jadi cahaya matahari berarti juga mempengaruhi kecepatan proses transpirasi
pada tumbuhan.
Cahaya matahari yang panas akan menaikkan temperatur pada tumbuh tumbuhan
yang menyebabkan melebarnya stoma dan dengan demikian memperbesar transpirasi
pada tumbuhan bayam. Volume awal air adalah 15 cm, pada 20 menit pertama volume
air berkurang menjadi 14,8 cm dan pada menit kedua berkurang menjadi 14,5 cm,
pada 20menit ketiga air berkurang menjadi 14,2 cm. Dengan melihat hasil
penelitian yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan bayam
mengalami transpirasi, sehingga air berkurang dari awalnya 15 cm menjadi 14,2cm
setelah 60 menit.
Pada daerah yang berangin (kami menggunakan kipas angin sebagai media
angin) volume awal adalah 15cm pada 20 menit pertama volume air berkurang
menjadi 14,7 cm dan pada menit kedua berkurang menjadi 14,6 cm, pada 20 menit
ketiga air berkurang menjadi 14,5 cm. Volume air pada daerah berangin awalnya
15 cm setelah 60 menit menjadi 14,5cm. Hal ini disebabkan karena angin menambah
kegiatan transpirasi. Karena angin membawa pindah uap air yang bertimbun-timbun
dekat stoma. Dengan demikian, maka uap yang masih ada di dalam daun kemudian
mendapat kesempatan untuk berdifusi keluar.
Pada daerah yang lembap (mis: kamar mandi) volume awal adalah 15cm pada
20 menit pertama volume air berkurang menjadi 14,9 cm dan pada menit kedua
berkurang menjadi 14,8 cm, pada 20 menit ketiga air berkurang menjadi 14,6 cm.
Volume air pada daerah berangin awalnya 15 cm setelah 60 menit menjadi 14,6cm.
Namun, laju transpirasi pada tempat yang agak lembap lebih lambat dibandingkan
pada daerah berangin atau yang terkena cahaya matahari. Bila daun mempunyai
kandungan air yang cukup dan stomata terbuka, maka laju transpirasi bergantung
pada selisih sntara konsentrasi molekul uap air di dalam rongga antar sel di
daun dengan konsentrasi molekul uap air di udara.
C.
Solusi
Transpirasi
terkadang terjadi secara berlebihan sehingga mengakibatkan tumbuhan kehilangan
banyak air dan lama kelamaan layu sebelum akhirnya mati. Walaupun begitu, transpirasi
penting bagi tumbuhan, karena berperan dalam hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral, mengatur
suhu tubuh dengan cara melepaskan kelebihan panas dari tubuh dan mengatur
turgor optimuin di dalam sel. Secara alamiah tumbuhan mengalami kehilangan air
melalui penguapan melalui proses transpirasi ini.
BAB V |
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa faktor
eksternal mempengaruhi laju transpirasi pada tumbuhan dan memiliki kecepatan
yang berbeda pula.
1. Kecepatan transpirasi tumbuhan pada daerah terang lebih cepat
dibandingkan dengan kecepatan transpirasi pada daerah gelap. Karena dipengaruhi
oleh cahaya matahari. Cahaya matahari akan merangsang terbukanya stomata,
semakin banyak stomata terbuka memungkinkan makin banyak pula molekul air yang
keluar menuju atmosfer.
2. Tumbuhuhan pada daerah berangin akan mempengaruhi laju transpiras pada
tumbuhan, karena andin membawa pindah uap air yang bertimbun-timbun didekat
stomata. Maka uap air yang masih ada di dalam daun akan berdifusi keluar.
3. Kecepatan transpirasi tumbuhan pada daerah yang lembap lebih lambat. Jika
tekanan uap air di udara rendah, maka kecepatan difusi dari uap air di daun
keluar bertambah besar begitu pula sebaliknya.
B.
Saran
Diharapkan kepada praktikan untuk lebih serius
dalam menjalani praktikum agar tujuan dari praktikum ini dapat terlaksana
dengan baik dan praktikan dapat mengetahui dan memahami prosedur kerja. Dan
juga persiapkan alat dan bahan yang lengkap sebelum memulai praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Jane B. Recece. 2008. Terjemah:
Damaring Tyas. Biology. Jakarta:
Erlangga. Edisi kelima Jilid dua
Nurmaya Papuangan. 2014. “Jumlah Dan Distribusi Stomata Pada Tanaman Penghijauan” Jakarta
Mulyani Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kansius
Starr, dkk. 2013.
Biologi: Kesatuan
dan Keragaman Makhluk Hidup.
Jakarta Selatan:
Salemba Teknika
Walker Denise.
2011. Tumbuhan Hijau. Malaysia:
Naz.Sdn.Bhd
Wanggai Frans. 2009. Manajemen Hutan. Manokwari: Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar