Jumat, 17 Maret 2017

Riset Biologi tentang Transpirasi Tumbuhan


Tugas Individu
TRANSPIRASI TUMBUHAN
Di sampaikan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Praktikum Biologi Umum



Disusun Oleh :
Linda Amalia Saragih
0310162023

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2016/2017



KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas diberikan-Nya petunjuk,  kekuatan, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan riset mini mata kuliah Biologi  ini. Adapun dalam penulisan makalah ini, materi yang akan dibahas adalah “Pengamatan Proses Transprasi pada Tumbuhan Bayam  sebagai alat pembelajaran bagi para pembaca agar lebih memahami proses terjadinya transpirasi pada tumbuhan.
              Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing dan keluarga serta teman-teman yang saya sayangi.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan laporan ini masih dapat ditemukan banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari tentang prosestranspirasi pada tumbuhan.  Serta dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bermanfaat untuk kita semua.


Medan, 24 Desember 2016




Penulis


 



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Identifikasi Masalah
C.     Rumusan Masalah
D.    Tujuan Penelitian
E.     Hipotesis Masalah
BAB II KERANGKA TEORI
A.    Variabel X
B.     Variabel Y
BAB III METOLODOGI RISET
A.    Pendekatan Penelitian
B.     Latar Penelitian
C.     Sumber Data
D.    Alat dan Bahan
E.     Cara Kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Penelitian
B.     Pembahasan
C.     Solusi
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA



 
   BAB I
PENDAHULUAN
A.                     Latar Belakang.
Transpirasi yaitu hilangnya uap air dari dedaunan dan bagian-bagian tumbuhan lain yang berhubungan dengan udara.[1]
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi yaitu, Angin meninggkatnkan kadar transpirasi, apabila air sampai ke permukaan daun, ia akan tersejat dengan angin dan oleh itu transpirasi meningkat. Keamatan cahaya dan suhu, matahari menyebabkan stomata terbuka bagi membenarkan fotosintesis keadaan ini bermakna semakin banyak air berkurang transpirasi meningkat. Kelembapan, keadaan lembab akan mengurangi penyerapan air trerhadap daun sehingga tingkat transpirasi menurun.[2]
Air bergerak kebagian tumbuhan diatas tanah. Pada tumbuhan berpembuluh, air bergerak dalam xylem. Ahli botani Henry Dinson menjelaskan bagaimana air ditranspor dalam tumbuhan. Dalam teori kohesi tegangan, air dalam xylem ditarik oleh kekuatan pengeringan air, yang menciptakan tekanan negative kontinu disebut tegangan. Jika daun  pada tumbuhan kekurangan air, daun-daun akan menutup stomata yang merupakan lubang kecil dipermukaan daun tersebut. Respon darurat ini akan membantu tumbuhan menghemat air dengan cara mengurangi transpirasi. Pergerakan air melalui tumbuhan didorong terutama oleh transpirasi. Bagaimanapun, penguapan ialah satu-satunya proses pada tumbuhan yang melibatkan molekul air yang hilang. Proses ini berkontribusi terhadap tekanan negatif yang menghasilkan pergerakan air.[3]
B.     Identifikasi Masalah.
1.      Transpirasi tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal
2.      Pengaruh lingkungan terhadap kecepatan transpirasi dengan metode penelitian.

C.    Rumusan Masalah
1.      Apakah angin mempengaruhi laju transpirasi ?
2.      Apakah cahaya matahari mempengaruhi laju transpirasi ?
3.      Apakah kelembapan mempengaruhi laju transpirasi ?

D.    Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui proses transpirasi pada tumbuhan.
2.      Untuk mengetahui faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses transpirasi.

E.     Hipotesis Masalah
1.      H(a) = air pada perlakuan cahaya matahari akan mengalami proses transpirasi yang lebih cepat
2.      H(0) = air pada perlakuan kelembapan dan angin lebih cepat dari perlakuan cahaya matahari.

BAB II
KERANGKA TEORI
A.    Variabel X
Variabel X adalah variabel bebas yaitu variabel yang memberikan pengaruh terhadap variabel Y ataupun disebut dengan faktor permasalahan pembahasan. Pada penelitian riset yang kami lakukan, adapun variabel bebasnya yaitu cahaya matahari, kelembapan, dan angin. Karena transpirasi memiliki 3 faktor eksternal yang mempengaruhi laju transpirasi, sehingga pada penelitian kami menggunakan cahaya matahari, kelembapan, dan angin sebagai variabel bebas.

B.     Variabel Y
Variabel Y adalah variabel terikat yaitu variabel yang di berikan pengaruh terhadap variabel X ataupun inti dari penelitian. Dalam riset ini adapun variabel Y (variabel terikat) adalah tumbuhan bayam dan air.  Air akan mendapat pengaruh dari cahaya matahari, keembapan, dan angin. Maka dari itu kami menggunakan air sebagai variabel Y.


BAB III
METODOLOGI RISET
A.    Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kuantitatif. Artinya, data yang dikumpulakan berasal dari perhitungan angka. Metode kuantitatif adalah metode yang mementingkan angka dalam proses penelitian.
Dalam penelitian yang saya lakukan, kuantitatif yang menjadi acuan adalah berapa ukuran air yang berkurang dalam skala waktu 3 x 20 menit. Sehingga dapat di temukan ukuran air yang berkurang.

B.     Latar Penelitian
Latar penelitian adalah tempat dimana proses penelitian dilakukan. Dalam penelitian yang saya lakukan bersama teman-teman saya adapun latar nya yaitu tiga tempat, kamar mandi, ruang tamu yang dilengkapi kipas angina, dan halaman rumah yang langsung mendapatkan cahaya matahari.

C.    Sumber Data
Pada saat melakukan penelitian riset mini ini saya dan kelompok saya hanya bersumber pada internet dan makalah kelompok yang ada. Namun, pada saat pembuatan makalah hasil laporan riset mini ini saya mengambil beberapa buku sebagai sumber referensi pembuatan makalah, dan yang menjadi acuan pengertian transpirai tumbuhan tersebut.

D.    Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
·         Tumbuhan bayam 3 batang
·         Botol aqua 3
·         Pisau cutter
·         Air secukupnya
·         Penggaris
·         Stopwatch
·         Kipas angin

E.     Cara kerja
Berikut cara kerja dari praktikum kami :
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.      Lubangi tutup botol sesuai diameter batang.
3.      Siapkan air di botol dan ukur menggunakan penggaris sebanyak 15cm.
4.      Masukkan tanaman bayam yang lengkap dengan akarnya kedalam botol berisi air.
5.      Beri identitas pada setiap tanaman. Mis: tanaman A, B, dan C.
6.      Letakkan setiap tanaman pada ketiga tempat yang berbeda. Tanaman A ditempat yang terkena cahaya matahari, tanaman B ditempat yang terkena angin (kipas angin), dan tanaman C ditempat kelembapan (mis: kamar mandi).
7.      Lakukan pengamatan terhadap ketiga tumbuhan tersebut, ukur perubahan volume air setelah 20 menit
8.      Lakukan sebanyak 2 x 20 menit.
9.      Catat hasil pengamatan.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Hasil Pengamatan

Penelitian dilakukan dengan cara praktikum lalu mengamati proses transpirasi sesuai materi laporan saya pada praktikum yang saya lakukan bersama kelompok saya. Adapaun hasil pengamatan kami sebagai berikut:
   Tabel hasil pengamatan :

Tipe

Perlakuan
Waktu
Waktu awal
20 menit pertama
20 menit kedua
20 menit ketiga
A
Cahaya matahari
15 cm
14,8 cm
14,5 cm
14,2 cm
B
Kipas angin
15 cm
14,7 cm
14,6 cm
14,5 cm
C
Kelembapan
15 cm
14,9 cm
14,8 cm
14,6 cm

Hasil Dokumentasi:



Tumbuhan A. Tumbuhan bayam yang di letakkan di bawah cahaya matahari





Tumbuhan B. Tumbuhan bayam yang di letakkan di tempat berangin (didekat kipas angin)




Tumbuhan C. Tumbuhan bayam yang di letakkan di tempat lembap (kamar mandi)


                         
  1. Pembahasan

Manan mengemukakan istilah transpirasi mengandung pengertian tentang proses penguapan air dari sel-sel yang hidup pada jaringan tumbuh-tumbuhan. Sel hidup tumbuh-tumbuhan berhubungan langsung dengan atmosfer melalui stomata dan lentisel sehingga transpirasi menjadi kutikula pada daun tumbuh-tumbuhan.[4]
Transpirasi adalah hilangnya air dalam bentuk uap dari tubuh tumbuhan melalui penguapan. Tenaga penggerak transpirasi adalah perbedaan potensial air antara ruang dalam stomata dan atmosfir luar. Transpirasi dapat merugikan tumbuhan bila lajunya terlalu cepat yang menyebabkan jaringan kehilangan air terlalu banyak selama musim panas dan kering.
Transpirasi merupakan aktivitas fisiologis penting yang sangat dinamis, berperan sebagai mekanisme regulasi dan adaptasi terhadap kondisi internal dan eksternal tubuhnya, terutama terkait dengan kontrol cairan tubuh, penyerapan dan transportasi air, garam-garam mineral serta mengendalikan suhu jaringan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi adalah faktor eksternal dan internal tumbuhan. Yang dimaksud dengan faktor eksternal tumbuhan adalah suhu, kelembapan, dan kecepatan angin. Sedangkan yang dimaksud dengan faktor internal tumbuhan adalah hambatan stomata dan hambatan luar daun. Laju transpirasi cenderung meningkat tajam pada pagi hari, lalu mencapai puncaknya  pada siang hari, dan kemudian mengalami penurunan pada sore hari. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi laju transpirasi adalah melakukan penyiraman air atau pengairan, memangkas daun tanaman, dan menggunakan zat anti transpirasi.[5]
Pengurangan ukuran daun dihubungkan dengan pengurangan kecepatan transpirasi.Tumbuhan dengan daun kecil biasanya mempunyai habitat kering.Trikoma hidup yang kehilangan air tidak melindungi tumbuhan dari transpirasi yang berlebihan, seperti yang dilakukan trikoma mati yang membentuk lapisan pelindung.[6]

 
Dapat diketahui dari data hasil penelitian yang telah kami lakukan bahwa pada tanaman bayam yang diletakkan pada tempat yang memiliki cahaya matahari mengalami pengurangan volume air yang menandakan terjadinya transpirasi, karena sinar matahari menyebabkan terbukanya stoma dan gelap menyebabkan tertutupnya stoma, jadi cahaya matahari berarti juga mempengaruhi kecepatan proses transpirasi pada tumbuhan.

Cahaya matahari yang panas akan menaikkan temperatur pada tumbuh tumbuhan yang menyebabkan melebarnya stoma dan dengan demikian memperbesar transpirasi pada tumbuhan bayam. Volume awal air adalah 15 cm, pada 20 menit pertama volume air berkurang menjadi 14,8 cm dan pada menit kedua berkurang menjadi 14,5 cm, pada 20menit ketiga air berkurang menjadi 14,2 cm. Dengan melihat hasil penelitian yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan bayam mengalami transpirasi, sehingga air berkurang dari awalnya 15 cm menjadi 14,2cm setelah 60 menit.
Pada daerah yang berangin (kami menggunakan kipas angin sebagai media angin) volume awal adalah 15cm pada 20 menit pertama volume air berkurang menjadi 14,7 cm dan pada menit kedua berkurang menjadi 14,6 cm, pada 20 menit ketiga air berkurang menjadi 14,5 cm. Volume air pada daerah berangin awalnya 15 cm setelah 60 menit menjadi 14,5cm. Hal ini disebabkan karena angin menambah kegiatan transpirasi. Karena angin membawa pindah uap air yang bertimbun-timbun dekat stoma. Dengan demikian, maka uap yang masih ada di dalam daun kemudian mendapat kesempatan untuk berdifusi keluar.
Pada daerah yang lembap (mis: kamar mandi) volume awal adalah 15cm pada 20 menit pertama volume air berkurang menjadi 14,9 cm dan pada menit kedua berkurang menjadi 14,8 cm, pada 20 menit ketiga air berkurang menjadi 14,6 cm. Volume air pada daerah berangin awalnya 15 cm setelah 60 menit menjadi 14,6cm. Namun, laju transpirasi pada tempat yang agak lembap lebih lambat dibandingkan pada daerah berangin atau yang terkena cahaya matahari. Bila daun mempunyai kandungan air yang cukup dan stomata terbuka, maka laju transpirasi bergantung pada selisih sntara konsentrasi molekul uap air di dalam rongga antar sel di daun dengan konsentrasi molekul uap air di udara.

C.    Solusi
Transpirasi terkadang terjadi secara berlebihan sehingga mengakibatkan tumbuhan kehilangan banyak air dan lama kelamaan layu sebelum akhirnya mati. Walaupun begitu, transpirasi penting bagi tumbuhan, karena berperan dalam hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dengan cara melepaskan kelebihan panas dari tubuh dan mengatur turgor optimuin di dalam sel. Secara alamiah tumbuhan mengalami kehilangan air melalui penguapan melalui proses transpirasi ini.

BAB V
PENUTUP
A.                     Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal mempengaruhi laju transpirasi pada tumbuhan dan memiliki kecepatan yang berbeda pula.
1.      Kecepatan transpirasi tumbuhan pada daerah terang lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan transpirasi pada daerah gelap. Karena dipengaruhi oleh cahaya matahari. Cahaya matahari akan merangsang terbukanya stomata, semakin banyak stomata terbuka memungkinkan makin banyak pula molekul air yang keluar menuju atmosfer.
2.      Tumbuhuhan pada daerah berangin akan mempengaruhi laju transpiras pada tumbuhan, karena andin membawa pindah uap air yang bertimbun-timbun didekat stomata. Maka uap air yang masih ada di dalam daun akan berdifusi keluar.
3.      Kecepatan transpirasi tumbuhan pada daerah yang lembap lebih lambat. Jika tekanan uap air di udara rendah, maka kecepatan difusi dari uap air di daun keluar bertambah besar begitu pula sebaliknya.

B.     Saran
Diharapkan kepada praktikan untuk lebih serius dalam menjalani praktikum agar tujuan dari praktikum ini dapat terlaksana dengan baik dan praktikan dapat mengetahui dan memahami prosedur kerja. Dan juga persiapkan alat dan bahan yang lengkap sebelum memulai praktikum.









DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Jane B. Recece. 2008. Terjemah: Damaring Tyas. Biology.    Jakarta: Erlangga. Edisi kelima Jilid dua
Nurmaya Papuangan. 2014.Jumlah Dan Distribusi Stomata Pada Tanaman Penghijauan” Jakarta
Mulyani Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kansius
Starr, dkk. 2013. Biologi: Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup. Jakarta Selatan: Salemba Teknika
Walker Denise. 2011. Tumbuhan Hijau. Malaysia: Naz.Sdn.Bhd
Wanggai Frans. 2009. Manajemen Hutan. Manokwari: Grasindo

 



[1] Campbell Reece, Terj. Damaring Tyas, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2008) hlm.354
[2]Desine Walker, Tumbuhan Hijau, (Malaysia: Naz.Sdn.Bhd.2011) hlm. 29
[3] C.Star, Taggart, Terj.Yenny Prasaja, Biologi: Kesatuan dan Keragamana Makhluk Hidup, (Jakarta: Salemba Teknika, 2009) hlm.77
[4]Wanggai Frans, Manajemen Hutan (Manokwari: Grasindo, 2009), hlm.91
[5]Nurmaya Papuangan., “Jumlah Dan Distribusi Stomata Pada Tanaman Penghijauan” (2014) hlm.4
[6]Mulyani Sri, Anatomi Tumbuhan (Yogyakarta: Kanisius, 2006), hlm.250

Tidak ada komentar:

Posting Komentar